Kasus Virus Corona di China Menurun, Banyak Pasien Sembuh, Bagaimana China Menghadapi Wabah Ini?
Penting bagi Indonesia, juga beberapa negara lainnya, melakukan respon cepat seperti China untuk membatasi penyebaran virus SARS-CoV-2
Aylward menyebutkan hal yang patut diacungi jempol dari cara China menangani Covid-19 adalah kecepatan.
“Semua karena kecepatan. Semakin cepat Anda menemukan kasusnya, mengisolasi pasiennya, merunut dengan siapa pasien itu berkontak, akan lebih cepat penanganannya,” tutur Aylward.
Ia menjelaskan bahwa apa yang China lakukan adalah dengan tidak panik, menyingsingkan lengan baju, dan mulai melakukan kerja secara sistematis untuk menemukan kasus.
“Dengan begitu Anda sangat bisa untuk menahan penyebaran virus, mencegah banyak orang terkena penyakit, dan menghindari kasus kematian,” tambahnya.
Pertanyaan yang kerap diterima Aylward adalah ‘memangnya mungkin, China dengan 15 juta populasi menutup rapat negaranya sendiri?’
“Jika Anda ingin mengisolasi wilayah, yang harus dilakukan adalah pemberian pemahaman kepada warga negara itu sendiri. Mereka harus tahu seperti apa bahayanya virus tersebut ketika tersebar,” lanjut ia.
Jadi, menurut Aylward, pastikan warga negara Anda tahu mengenai virus tersebut.
“Pastikan Anda memiliki mekanisme untuk bekerja sama dengan mereka dalam kecepatan tinggi lewat sistem kesehatan. Kemudian, menyiapkan infrastruktur kesehatan yang mumpuni untuk investigasi kasus dan runutan kontak. Sebanyak 90 persen daerah di China melakukan hal ini,” tuturnya.
Lebih cepat sebuah wilayah mengisolasi diri, semakin cepat rantai penyebaran virus itu terputus.
Jaringan rumah sakit
Hal yang lain yang berpengaruh pada menurunnya kasus Covid-19 di China adalah jaringan antar rumah sakit yang terhubung dengan baik.
“Di China, mereka membuat jaringan besar untuk rumah sakit yang bisa merawat pasien Covid-19. Di banyak wilayah, tim medis siap mendatangi rumah Anda dan melakukan swab tenggorokan dan memberi tahu Anda hasilnya dalam 4-7 jam. Kecepatan adalah segalanya,” papar Aylward.

Pastikan bahwa pasien dan semua orang yang berkontak dengannya dikarantina dan dimonitor sampai diketahui benar bahwa orang-orang tersebut tidak terinfeksi.
Dari pengalaman Aylward, sekitar 5-15 persen kontak dekat (orang-orang terdekat) dengan pasien terinfeksi.
Tes gratis