Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ayah dan Anak Penderita Kanker Butuh Masker Harga Normal, Sekotak Masker Ditawari Rp 220 Ribu

Sebagai penyintas kanker, Susanto dan anaknya rentan terhadap kondisi udara yang tidak baik seperti asap rokok, debu, dan polusi

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
Susanto Tan (46) dan Celine (6), ayah dan anak penyintas kanker ini butuh masker dengan harga normal. 

Padahal jarak antar dua kecamatan itu mencapai 50 kilometer.

"Kemarin saya ke Mempawah, pas pulang ke rumah, saya sengaja singgah di setiap toko, tapi masker dan pembersih tangan kosong," cerita Susanto.

Ia berharap pemerintah turun tangan sehingga ketersedian masker kembali normal dan harganya tak lagi menambung.

"Harapan saya, harga masker normal. Boleh naik tapi sewajarnya, Rp 50.000 misalnya. kalau sampai Rp 200,000, bonyoklah saya," kata Susanto.

Masker dan hand sanitizer langka di Kalimantan Timur

Tak hanya di Pontianak, masker dan pembersih tangan juga langka di Samarinda, Kalimantan Timur.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Muhammad Andi Ishak menduga kekosongan tersebut akibat ulah oknum penimbun yang mencari keuntungan di balik kasus virus corona.

"Kami juga enggak tahu persis yang borong masker ini siapa. Kemungkinan ada oknum yang manfaatkan cari keuntungan. Karena kami tanya ke distributor memang stok tidak ada. Tidak ada kiriman dari pusat. Kosong di pusat," ungkap Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/3/2020).

Namun ia mengatakan Dinas Kesehatan Kalimantan Timur memiliki stok yang kini tersimpan di gudang farmasi di masing-maisng kabupaten dan kota.

Jumlahnya sekitar 90-100 ribu boks.

"Stok itu kebetulan banyak tersisa saat kabut asap beberapa waktu lalu. Termasuk beberapa diantaranya masker N95. Tapi itu, khusus medis dan orang sakit. Kalau buat publik ya enggak cukup," kata dia.

Cara Mudah dan Murah Membuat Masker di Rumah

 Jika tetap ingin menggunakan masker sebagai perlindungan kamu bisa membuat sendiri di rumah.

Dilansir dari South China Morning Post, ilmuwan dari Hong Kong, Profesor Alvin Lai, dr. Joe Fan, dan dr. Iris Li menemukan cara mudah dan murah untuk membuat masker sendiri di rumah.

Profesor Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong mendukung penggunaan masker ini.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved