Kesehatan
Olahraga dalam Kondisi Kurang Tidur Dapat Memicu Serangan Jantung, Benarkah?
Ketika dalam kondisi kurang tidur, sebaiknya tidak usah memaksakan berolahraga karena hal tersebut bisa memicu serangan jantung.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dunia hiburan kembali berduka dengan kabar meninggalnya aktor asal Malaysia, Ashraf Sinclair.
Aktor yang merupakan penyanyi asal Indonesia, Bunga Citra Lestari (BCL) ini dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) lalu karena serangan jantung di usianya yang masih muda, 40 tahun.
Tiada yang menyangka, sebab, Ashraf Sinclair tampak sehat-sehat saja.
Bahkan, masih aktif di media sosial dan terlihat menjalani hidup sehat dengan hobi berolahraga.
Ya, memang umur tak ada yang bisa menebak, sudah menjadi kehendak yang kuasa untuk mengambil kembali hidup ciptaannya sesuai dengan waktu-Nya.
Meski begitu, berbagai pertanyaan muncul di kepala.
Salah satunya, kenapa orang di usia muda dan menjalani hidup sehat dengan suka berolahraga bisa terkena serangan jantung?
Sejatinya, dengan berolahraga tubuh akan menjadi lebih bugar dan sehat—apalagi bila dilakukan secara rutin.
Namun, bukan hanya soal rutin.
Tapi olahraga harus dilakukan dengan benar.
Jika tidak, alih-alih jadi sehat, malah bisa sebaliknya.
Nah, salah satu hal yang kurang tepat adalah berolahraga dalam kondisi kurang tidur.
Bukan apa-apa, ternyata perilaku ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Sebabkan Peradangan
Di era sekarang memang aktivitas kian meningkat dan membuat kita sibuk karenanya.
Bahkan, banyak orang masih terjaga di malam hari untuk mengerjakan pekerjaan yang tersisa atau sekadar begadang menghabiskan waktu dengan nonton TV atau aktivitas lainnya.
Padahal, dilansir dari Medical Daily, U.S. National Institutes of Health (NIH), kekurangan tidur dan gangguan tidur tertentu, seperti sleep apnea, meningkatkan risiko penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya.
Apalagi, setelahnya tetap dipaksakan untuk berolahraga.
Asal tahu saja, penelitian dari University of Warwick menyebutkan jika tidur kurang dari enam jam dan tetap berolahraga, maka risiko terkena penyakit jantung atau terkena kematian mendadak yang berkaitan dengan serangan jantung bisa meningkat hingga 50 persen.
Hal ini pun juga dikemukakan oleh dr. Andreas Prasadja, RSPGT., dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran, Jakarta.
Menurutnya, ketika seseorang kurang tidur, maka akan berdampak buruk bagi tubuh yang mengarah pada munculnya peradangan pada tubuh dan mencetuskan penyakit kronis.
“Pada tubuh wanita yang langsing, yang dietnya bagus dan dijaga, olahraganya rutin, tapi dia mendurasikan tidurnya kurang dari tujuh jam maka memiliki risiko 36 persen kanker payudara. Ini penelitian di Inggris. Nah, kalau kurang dari tujuh jam untuk laki-laki bisa menyebabkan prostat, ke jantung dan berpengaruh pada tekanan darah,” ujar dr. Andreas.
Lagipula, kurang bijak rasanya menggunakan tubuh untuk berolahraga padahal di sisi lain tubuh sedang dalam kondisi yang lemah akibat kurang tidur.
Daripada memaksakan diri untuk berolahraga setelah begadang, lebih baik memulihkan diri dengan beristirahat.
Pentingnya Tidur Cukup
Idealnya, kita berolahraga saat kondisi tubuh kita fit.
Paling tidak, cobalah untuk mengatur waktu agar mendapatkan waktu tidur yang ideal, yakni 7 sampai 9 jam dalam sehari.
“Kita harus lihat masing-masing orangnya gimana, kita harus lihat circadian rhythm-nya (proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun seseorang dalam sehari, red.). Kebanyakan orang dewasa circadian rhythm-nya sekitar jam 10 atau jam 9 sudah mulai ngantuk. Dewasa muda sekitar jam 12 malam sampai jam 1 paling ideal untuk tidur. Nah, bangunnya juga jangan terlalu pagi, bangun jam 8.30 itu baru ideal sebenarnya,” saran dr. Andreas.
Setelahnya, kita baru bisa berolahraga dengan aman.
Ingat, jangan pandang tidur sebagai sebuah kemalasan, ya.
Menurut dr. Andreas, tidur adalah modal dasar dan utama untuk membangun kualitas hidup manusia.
Mulai dari kemampuan mental, emosional, kesehatan, dan produktivitas.
Menurut dr. Andreas, ada yang namanya segitiga kesehatan.
Kolaborasi antara nutrisi dan olahraga sebagai kaki, serta tidur sebagai dasar dua kaki tersebut.
Jika, ada salah satu yang kurang maka bisa jadi masalah.
“Tanpa tidur yang sehat, dua-duanya nonsense, enggak bisa. Mau olahraga kayak apa pun kalau tidurnya enggak sehat, malah jadi penyakit,” pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Olahraga Habis Begadang, Benarkah Bisa Picu Serangan Jantung?.