Mahathir Ungkap Kenapa Dirinya Mundur, Begini Liciknya Muhyiddin Sang Perdana Menteri
Drama mundurnya Mahathir Mohamad hingga digantikan Muhyiddin Yassin menarik diikuti. Intrik dan manuver yang dilakukan Muhyiddin dan kawan-kawan
Baca: Kekacauan Politik Malaysia, Mahathir Mohamad Amankan Dukungan Anwar Ibrahim untuk Kembali jadi PM
Baca: Mahathir Mohamad Ajukan Diri sebagai Kandidat PM Malaysia yang Baru, Bagaimana Nasib Anwar?
Mahathir mengatakan, Muhyiddin telah berusaha membujuknya untuk memutuskan kerja sama dengan DAP.
Hal itu karena dia percaya kerugian di pemilihan umum Semenyih, Tanjung Piai dan Kiwanis adalah kesalahan DAP.
• Tak Hanya Indonesia, 5 Negara Ini Nol Kasus Virus Corona, Ini Kata Para Ahli Kesehatan
• Info BMKG - Senin 2 Maret, Prakiraan Cuaca di 33 Kota, Surabaya Waspada Hujan Disertai Petir
• Ada Kecurigaan Pasien Terinfeksi Virus Corona di Indonesia Sudah Meninggal, Begini Pembelaan Ahli
"Orang Melayu percaya bahwa DAP mengendalikan pemerintah, bahwa saya disebut di bawah ibu jari Lim Guan Eng (Sekretaris Jenderal DAP)."
"Ini tidak benar, tetapi ini adalah kemampuan Najib Abdul Razak bahwa mereka tidak lagi melihat Najib sebagai yang salah, mereka siap untuk mencium tangan Najib," kata Mahathir.
Namun, kata Mahathir, Muhyiddin terus berusaha membujuknya untuk memimpin Bersatu keluar dari Pakatan Harapan, katanya.
Mahathir mempertanyakan mengapa ia harus meninggalkan Pakatan Harapan yang memberinya dukungan penuh hanya untuk menerima Najib.
"Saya bersedia menerima (individu) anggota Umno tetapi tidak secara terpisah."
"Sebaliknya, Ahmad Zahid Hamidi (presiden Umno) ingin bergabung dengan pemerintah persatuan ini sebagai Umno. Ini, saya tidak bisa menerima."
Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020) (Bernama)
"Jika kita tidak percaya pada DAP, kita harus menemukan cara untuk memperkuat Bersatu," katanya.
Mahathir mengatakan, dia prihatin bahwa jika pemerintah baru dipasang dengan Najib di dalamnya, itu mungkin mempengaruhi keputusan tertentu yang dibuat oleh pengadilan.
Ketika dia meminta lebih banyak waktu, kata Mahathir, sampai setelah pengadilan pidana para pemimpin Umno diselesaikan.
Muhyiddin mengatakan kepadanya "politik lebih penting daripada prinsip".
"Tapi Muhyiddin mau menerima apa saja. Dia mengatakan politik lebih penting daripada prinsip."