Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Korea Selatan Kini Larang Ekspor Masker Lantaran Lebih dari 1.500 Orang Terjangkit Virus Corona

Dalam menanggulangi penyebaran atau wabah virus corona, Korea Selatan melarang ekspor masker.

Editor: Alexander Pattyranie
Yonhap
Korea Selatan Kini Larang Ekspor Masker Lantaran Lebih dari 1.500 Orang Terjangkit Virus Corona 

Padahal negara itu telah secara agresif melawan virus corona yang menyebar cepat dengan tes besar-besaran.

Kasus baru bermunculan setiap hari. Sejauh ini, 13 orang telah meninggal di Korea Selatan akibat virus yang muncul di China itu.

Dirunut lebih lama, Korea Selatan mengkonfirmasi kasus virus corona pertamanya dari seorang wanita Cina dari Wuhan, pusat penyebaran virus, pada 20 Januari.

Namun kemudian angka infeksi melonjak karena perempuan ‘penyebar cepat’ tersebut.

Lebih dari setengah kasus yang baru dikonfirmasi terkait dengan cabang sekte keagamaan di kota tenggara Daegu.

Dari 256 kasus baru, 182 di Daegu, 300 kilometer tenggara Seoul, dan 49 di provinsi Gyeongsang Utara.

Jumlah total infeksi di Daegu dan Gyeongsang Utara masing-masing adalah 1.314 dan 394.

Provinsi dan kota-kota besar lainnya juga telah melaporkan beberapa infeksi, dengan Seoul melaporkan enam kasus lainnya, kata KCDC dalam sebuah pernyataan.

Taiwan Laporkan Kematian 56 Orang Akibat Virus Flu Babi yang Ikut Tersebar bersama Virus Corona
Taiwan Laporkan Kematian 56 Orang Akibat Virus Flu Babi yang Ikut Tersebar bersama Virus Corona (scmp.com)

Daejeon dan Busan masing-masing menghitung empat dan dua kasus baru, sementara provinsi Gyeonggi dan Gyeongsang Selatan masing-masing melaporkan empat dan tiga kasus lagi.

Sejak menaikkan tingkat peringatan virus menjadi ‘merah’ atau tingkat tertinggi, pada hari Minggu, otoritas kesehatan telah fokus pada menghentikan penyebaran virus corona di Daegu, pusat penyebaran virus corona di sini, dan Provinsi Gyeongsang Utara.

Para ahli mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi diperkirakan akan melonjak dalam beberapa hari mendatang karena otoritas kesehatan telah menguji lebih dari 210 ribu anggota Gereja Shincheonji Yesus, sekte yang juga diikuti oleh perempuan ‘penyebar cepat’.

Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang Lip mengatakan bahwa tes terhadap 1.299 anggota Shincheonji yang telah menunjukkan gejala coronavirus di Daegu telah selesai.

Hasil resmi dari tes akan dirilis pada akhir pekan dan jumlah kasus yang dikonfirmasi diperkirakan sangat tinggi.

Pemerintah juga memerintahkan 1.638 pengikut Shincheonji untuk mengasingkan diri karena mereka telah menunjukkan gejala.

Kim Nam Joong, seorang ahli paru di Seoul National University Medical School, mengatakan bahwa kasus itu bisa saja terus meningkat.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved