Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

6 Faktor Risiko Hipertensi, Penyakit Dijuluki Penyakit Silent Killer, Kurang Aktivitas Fisik

Hipertensi atau tekanan darah tinggi disebut penyakit silent killer yang dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian.

Editor: Aldi Ponge
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

Jika hal ini terjadi, risiko komplikasi dari diabetes dan hipertensi yang akan terjadi adalah munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah, atau disebut kardiovaskular.

"Bila penderita hipertensi memiliki faktor-faktor risiko kardiovaskular lain, maka akan meningkatkan mortalitas (kematian) dan morbiditas (kesakitan) akibat gangguan kardiovaskularnya tersebut," kata Tunggul.

2. Usia

Beberapa faktor penyebab hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.

"Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar," ujar dia.

Namun, proses seseorang bisa terkena hipertensi dan komplikasi berpengaruh sejak usia muda, dari pola gaya hidup sehat, makanan sehat seimbang dan kurangnya aktivitas fisik.

Biasanya orang yang mengidap hipertensi, pada awalnya tidak memiliki gejala khusus.

Pada usia lanjut, barulah disadari mengidap hipertensi karena sudah menimbulkan gejala-gejala sakit.

3. Obesitas dan kurang kalium

Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke dalam pembuluh darah dan jantung.

Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang mengandung kalium, dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah
 

4. Keturunan

Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah tinggi. Faktor keturunan untuk penderita hipertensi ini sama halnya dengan penyakit lainnya dari faktor keturunan.

5. Kurang aktivitas fisik

Seseorang yang jarang melakukan aktivitas fisik dan berolahraga dapat meningkatkan denyut jantung. Dalam kondisi ini, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved