Virus Corona Masuk di Perancis, Pria Berusia 60 Tahun Meninggal
Kementerian Kesehatan Perancis mengumumkan kasus kematian pertama dari Virus Corona untuk warga negaranya, yakni seorang pria berusia 60 tahun
TRIBUNMANADO.CO.ID - Satu korban akhirnya terkena Virus Corona di negara Prancis.
Kabar tersebut diungkap oleh AFP Rabu (26/2/2020).
Kementerian Kesehatan Perancis mengumumkan kasus kematian pertama dari Virus Corona untuk warga negaranya, yakni seorang pria berusia 60 tahun.
Pria itu meninggal tadi malam saat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Dengan demikian, korban meninggal akibat virus corona Covid-19 di Perancis kini berjumlah dua orang.
• DBD Sudah Renggut Dua Nyawa, Dokter Hanry Takasenseran Paparkan Pencegahan DBD
Korban pertama adalah turis asal China berusia 80 tahun.
Ia meninggal di rumah sakit pada pertengahan Februari lalu.
Bersamaan dengan kabar ini, Negeri "Menara Eiffel" tersebut juga melaporkan empat kasus infeksi baru dalam 24 jam terakhir, termasuk dua warga negaranya yang kembali dari Italia.
Satu dari keempat pasien tersebut adalah pria berusia 55 tahun, yang kini sedang dirawat di rumah sakit bagian utara Amiens.
Dia dalam kondisi kritis.
Kemudian dua orang lainnya terinfeksi setelah kembali dari Lombardy di Italia.
Wilayah tersebut merupakan pusat penyebaran virus corona terbesar di Eropa.
Sudah 10 nyawa yang melayang di lokasi tersebut.
• Pasca-Penembakan, Ratusan Warga Unjuk Rasa di Ratatotok, Kapolres Mitra Siap Mediasi
Dengan tambahan empat orang tersebut, jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Perancis kini berjumlah 17 orang, sampai berita ini diunggah pada Rabu (26/2/2020).
Meski begitu, 11 orang di antaranya dilaporkan pulih dari virus yang telah membunuh lebih dari 2.600 orang dan menginfeksi hampir 80 ribu jiwa di seluruh dunia ini.
Mayoritas kasus terjadi di China.
Pemerintah Perancis meminta warga negaranya yang kembali dari Lombardy atau Veneto untuk menghindari semua kegiatan di luar rumah yang tidak penting.
Warga negara Perancis juga diimbau untuk menjaga anak-anaknya, dan sementara tidak masuk sekolah dulu.
Persyaratan yang sama juga diberlakukan untuk warga negara Perancis yang kembali dari China, Hong Kong, Makau, Singapura, dan Korea Selatan.
Daftar Rumah Sakit Rujukan Suspect Virus Corona
"Ada tiga rumah sakit rujukan utama," ujar Kepala Pusat Krisis Kemenkes Budi Sylvana usai menghadiri upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Ketiga rumah sakit rujuan itu antara lain RSPAD Gatot Soebroto di Jakarta Pusat.
Kemudian, RSPI Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Terakhir, Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta Timur.
Budi mengatakan, apabila dalam penanganan observasi ternyata ada WNI yang diduga terjangkit virus corona, langkah selanjutnya yang akan ditempuh pemerintah yakni melakukan isolasi dan karantina ketat.
Dia menyatakan, tingginya tingkat antisipasi ini karena dinamika perkembangan virus corona mengalami perubahan dibanding pada saat observasi WNI dari Wuhan di Natuna.
"Dinamikanya kan berkembang terus dan kita tidak ingin ada kecolongan sehingga kita terus meningkatkan kewaspadaan kita, standarnya terus dinaikkan, layanan observasinya akan lebih komprehensif," ucap dia.
• Hidup Sehat Ala Deddy Corbuzier, Pantang Gula dan Diet Puasa, Hingga Batasi Olahraga
Diberitakan sebelumnya, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono melepas tim komando tugas gabungan terpadu (Kogasgabpad) guna mengobservasi 188 WNI dari kapal World Dream di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
"Kita melaksanakan gelar pasukan dalam rangka operasi bantuan kemanusiaan yang akan dilaksanakan mulai hari ini," ujar Yudo dalam upacara gelar pasukan di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Adapun tim Kogasgabpad berjumlah 762 personel yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan pihak swasta Artha Graha Peduli.
Mereka akan bertolak ke Pulau Sebaru dengan menggunakan KRI Banda Aceh (593) dalam rangka mengobservasi 188 WNI dari wabah virus corona.
Yudo menyampaikan, pihaknya akan menjalankan tugas kendati waktu persiapan cukup singkat.
• Sugeng, Pemutilasi Wanita di Pasar Besar Malang Divonis 20 Tahun Penjara
Setiap personel, kata dia, akan bertanggung jawab dengan penuh keikhlasan dan kesabaran agar tugas mulia dapat dilaksanakan dengan baik.
"Kapan pun diperintah kita harus segera laksanakan. Kita buat organisasi kita siap segalanya, sekali lagi kita siap melaksanakan kegiatan, tentunya dengan baik aman dan lancar," ucap Yudo.
Ia berharap, observasi terhadap 188 WNI dapat berlangsung lancar.
Dengan begitu, menurut dia, para WNI dapat kembali ke keluarganya masing-masing setelah menjalani observasi selama 14 hari.
"Harapan semuanya, WNI-nya yang akan dilaksanakan diobservasi semuanya dalam keadaan sehat dapat kembali ke keluarganya, seperti yang kemarin dari Wuhan dapat kembali juga dengan sehat," kata Yudo.
Adapun tim penjemput telah berangkat menggunakan KRI dr Soeharso (990) menuju lokasi pemindahan di Selat Durian, Kepulauan Riau.
Rencananya, ship to ship atau perpindahan WNI dari kapal World Dream ke KRI Soeharso akan dilakukan pada pukul 13.00 WIB, Rabu (26/2/2020) siang dan akan langsung bertolak menuju ke Pulau Sebaru.
Mereka akan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat (28/2/2020).
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Perancis Umumkan Korban Meninggal akibat Virus Corona Pertama dari Negaranya