Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

DBD Sudah Renggut Dua Nyawa, Dokter Hanry Takasenseran Paparkan Pencegahan DBD

Deman Berdarah Dengue (DBD) sudah makan dua korban selama tahun 2020 di Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
Tribun Manado / Fistel Mukuan
Dokter Hanry Takasenseran 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Deman Berdarah Dengue (DBD) sudah makan dua korban selama tahun 2020 di Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara.

Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Prof Kandou dr Hanry Takasenseran mengungkapkan pentingnya  pencegahan DBD.

"Penyebab DBD melalui gigitan nyamuk, sehingga pencegahan jangan sampai digigit nyamuk dan juga jangan sampai mereka berkembang yang terutama pencegahan," kata Hanry, Rabu (26/2/2020)

Baginya DBD sudah kasus sekian lama di Provinsi Sulawesi Utara.

"Kebersihan lingkungan yang terpenting, jangan sampai ada tempat air yang tertampung ataupun tergenang dapat menyebabkan nyamuk DBD," tambahnya.

BREAKING NEWS: Danlantamal VIII Manado Dikabarkan Meninggal Dunia, Kapolda Turut Berbelasungkawa

Ia juga bilang, nyamuk yang membawa virus DBD adalah nyamuk yang hidup di air yang bersih.

 "Upaya yang bisa dilakukan adalah, memantau lingkungan kita, meniadakan tempat-tempat yang berpotensi tertampungnya air," tegasnya.

Gerakan 3M+ sangat efektif untuk pencegahan DBD kata dokter, karena bagaimana kita menutup, mengubur dan menguras semua yang ada di rumah yang tidak terpakai dan menampung air.

Ini Pengakuan Tersangka Pembunuh Andrea Sepang, Tak Kenal Korban dan Sempat Kabur ke Jakarta

Ia harapkan harus diantisipasi jangan sampai nyamuk DBD berkembang, apalagi di musim penghujan ini berpotensi untuk nyamuk berkembang lebih besar dengan banyaknya air yang tergenang di mana-mana.

Hanry tegaskan kaleng-kaleng bekas yang ada di sekitar, itulah yang menampung air menjadi sarang nyamuk.

Karena menurutnya kalau nyamuk ini tidak ada, berarti virus DBD tidak akan berkembang menggigit tubuh manusia.

Inti menjaga kesehatan baginya adalah dari pribadi dan lingkungan.

Mendagri Lantik Elly Lasut, Olly: Salah Sendiri Jika Dia Tidak Melapor, Gila Aja Loe!

Ia juga menjelaskan fogging tidak efektif, untuk mencegah dan hanya sementara karena hanya membasmi nyamuk dewasa yang hidup sedangkan telurnya tidak terbasmi.

Sehingga efek dari fogging sudah habis, telur-telurnya menetas muncul lagi nyamuknya.

"Jadi fogging tidak menyelesaikan masalah, hanya diperlukan saat-saat tertentu tapi untuk kontinitas mencegah adalah menjaga kebersihan lingkungan," tutupnya.(fis)

Dua Bulan di 2020, Sudah Ada 61 Pasien DBD di RS Kandou, Dua Meninggal

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved