Tersangka Pembunuhan Kalasey Tertangkap
FAKTA Penangkapan 4 Tersangka Pembunuh Andrea Sepang, 7 Buron, Pengakuan Pelaku Utama: Semua Menikam
Polisi menangkap tersangka ke-4 dalam penikaman yang menewaskan Andrea Sepang (24) warga Desa Kalasey, pada selasa (25/02/2020).
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Polisi sudah menangkap empat tersangka penikaman yang menewaskan, Andrea Sepang (24) warga Desa Kalasey, Kecamatan Mandolang.
Tiga tersangka yakni JW alias Ibi (17), RL alias Buds (20) dan RP alias Spell (23), warga Kota Manado pada Senin (24/02/2020) malam. Mereka ditangkap di tempat berbeda.
Polisi menangkap tersangka baru yakni KRS (37) alias Kellen.
Polisi menduga masih ada 7 tersangka yang ikut melakukan penikaman
Diketahui, Andrea Sepang (24) ditikam bersama Marselino Suatan (23), di depan kantor Balai Pembibitan Tanaman Pangan (BPTP), pada Jumat (21/2/2020), sekitar pukul 03.00 Wita.
Akibat penikaman tersebut, Andrea Sepang meninggal dunia Minggu (23/2/2020) sedangkan Marselino Suatan dirawat di rumah sakit.
Tersangka Utama Sempat Lari ke Jakarta
Polisi menangkap tersangka ke-4 dalam penikaman yang menewaskan Andrea Sepang (24) warga Desa Kalasey, pada selasa (25/02/2020).
Tersangka KRS (37) alias Kellen ditangkap Resmob Polda Sulut di Jakarta. KRS diduga pelaku utama
Dari pantauan dua mobil Terios dan kijang Innova tiba di polsek Pinelang.
Terlihat beberapa orang turun memakai pakaian preman dengan badan kekar dan satu orang diduga tersangka.
Anggota resmob polda Sulut membenarkan, KRS merupakan tersangka pembunuhan yang ditangkap di Jakarta.
Tersangka Tak Kenal Korban
Kellen mengaku awalnya mereka ada lima orang sudah naik mobil, menuju Kalasey acara pernikahan.
Mereka akan ke sana melihat teman bernama Jesen.
Tiga motor dari lorong Mahakeret juga mengikuti mereka untuk ke acara yang sama.
"Jesen sudah bilang sampai Kalasey, lihat saja janur kuning langsung masuk saja.
Ketika lihat janur masuk belok kanan, sekitar sepuluh meter acaranya, dan sudah ada tiga motor mengadang di tengah jalan motornya digas-gas," kata Kellen.
Lanjutnya, mobil langsung berputar dan keluar, tapi tiga motor ini tetap mengikuti mobil mereka.
"Saat dikejar, kami bertemu dengan tiga motor anak lorong saling berboncengan jadi enam orang, yang saya kenal motor kedua, lalu saya bilang hati-hati jangan bungkus kalian," tambahnya.
Tersangka Kellen melihat di kaca spion mobil yang ia kendarai, ketiga motor anak lorong langsung berputar dan berkelahi dengan yang mengejar.
Ketika ia melihat mereka, sudah berbalik ia bersama rekannya di mobil langsung parkir, lalu turun semua.
"Saat saya sampai di belakang mobil, satu orang sudah melompat di pagar, sedangkan satu orang yang korban juga ingin ikut melompat ke pagar. Tapi sempat saya temui dan langsung tikam di bagian belakang beberapa kali," ucapnya.
Saat ia sementara menikam, datanglah tersangka Budo atau Renaldi Lintong juga menikam.
Dia mengungkapkan dia dan teman-temannya ikut menikam kedua korban, selesai itu mereka langsung naik mobil dan lari.
Ia mengaku sudah dua kali masuk penjara yang pertama kasus penikaman di Manado, kedua menikam orang Ambon di Jakarta.
Dia menyebut hanya menikam sendiri korban Marselino Suatan tapi Andrea ditikam banyak orang.
Setelah menikam, dia kabur ke rumah orangtua di Jakarta dan menonaktifkan ponsel.
Namun, dia menyerahkan diri setelah tahu korban yang tidak dikenalnya itu meninggal dunia karena tikaman.
Dia pun dijempun polisi di Bandara.
Polisi Minta 6 Tersangka Serahkan Diri
Kellen merupakan tersangka keempat yang sudah ditangkap, dan diperkirakan ada sepuluh pelaku.
Nofri Maramis, komandan tim Resmob Polda Sulut mengatakan, selanjutnya tim akan melakukan pengembangan setelah penangkapan tersangka Kellen. Sebab pelaku diperkirakan 11 orang.
"Tim akan melakukan pengembangan kepada pelaku lain atas nama Vani di Desa Pandu, Wori," ucap Nofri.
Kapolsek Pineleng Iptu Gian Wiatma Jonimandal mengatakan meminta para pelaku segera menyerahkan diri.
"Bagi saya, yang lain agar menyerahkan diri baik baik, karena sampai kapanpun kita akan cari," tegas Gian.
Iptu Gian menegaskan jika para tersengka tak menyerahkan diri akan dimasukan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Polisi akan bertidak tegas.
Pengakuan 3 Tersangka
Polisi menemukan dua barang bukti berupa pisau yang digunakan menikam korban, yang disimpan oleh JW alias Ibi.
Pengakuan tiga tersangka kepada Polisi, bahwa peran mereka berbeda-beda.
JW alias Ibi mengaku bahwa dirinya menikam korban Andrea sebanyak dua kali di belakang.
RL alias Buds mengaku bahwa dia membawa sepeda motor dan membonceng dua tersangka lainnya, yang saat ini masih dalam pengejaran.
RP alias Spell mengaku, kalau saat peristiwa, dia berperan sebagai supir mobil untuk membawa lari para tersangka lainnya.
Dari pengakuan tiga tersangka juga, bahwa masih ada rekan-rekan mereka yang melakukan penikaman terhadap korban.
Tim gabungan Polresta Manado dan Polsek Pineleng, masih terus melakukan pengejaran terhadap tersangka lainnya.
Kapolsek Pineleng Iptu Gian Wiatma, ketika dikonfirmasi wartawan tribunmanado.co.id, Selasa (25/2/2020) tadi, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
"Sudah kami amankan ke Polsek untuk tiga tersangka itu, dan masih dalam pengembangan pengejaran tersangka lainnya," tegasnya.
Kronologi Penikaman
Andrea Sepang dan Marselino Suatan luka tikam di tubuh dilakukan para tersangka yang kini sudah ditangkap polisi
Kapolsek Pineleng Iptu Gian Wiatma, menjelaskan, kronologis peristiwa itu, bermula, kedua korban dan rekan-rekan mereka, baru selesai menghadiri acara perkawinan Desa Kalasey Dua, Kecamatan Mandolang.
Saat melintas lokasi kejadian, ke dua korban dan rekan-rekannya, dicegat para tersangka yang menikam korban Marselino.
Melihat hal tersebut, rekan-rekan korban lari dari lokasi kejadian, sementara korban Andrea coba lari meloncat pagar.
Para tersangka kemudian menikam korban Andrea di bagian belakang, dan meninggalkan lokasi kejadian yang menggunakan sepeda motor.
Andrea Sepang akibat mengalami empat luka tikam di tubuhnya.
Curhat Ayah Andrea Sepang
Olly Sepang, ayah Andrea Sepang yang tewas ditikam para pemuda misterius mencerikan sosok korban.
Diketahui, Andrea Sepang meninggal dunia pada Minggu (23/02/2020) setelah ditikam sejumlah pemuda.
Penikaman terjadi di ruas jalan Desa Kalasey Dua,Kecamatan Mandolang, tepatnya di jalan raya di depan kantor Balai Pembibitan Tanaman Pangan (BPTP), Jumat (21/2/2020) sekitar pukul 03.00 Wita.
Andrea Sepang akibat mengalami empat luka tikam di tubuhnya, yang dilakukan oleh sekelompok anak muda yang belum diketahui.
Andrea Sepang sempat dirawat selamah tiga hari di Rumah Sakit.
Olly Sepang mengatakan, bahwa dia dengan almarhum Andrea Sepang sangat dekat.
"Dia anak yang dengar-dengaran, sebelum dia pergi ke acara perkawinan, dia sempat berbincang dengan saya di rumah, saat itu ibunya sedang pulang kampung di Tombatu, Mitra," ujarnya.
Pembicaraan ayah dan anak itu mengenai pembangunan rumah mereka.
"Waktu itu, saya berkata kepada anak saya Andrea, bahwa akan rencana membangun rumah kami, dan dia mengatakan iya, buat aja rumah kita," ucap Olly.
Setelah berbincang, lanjutnya, Andrea pamit pergi ke acara perkawinan dengan teman-temannya.
"Jumat subuh, sekitar pukul 04.00 Wita, handphone saya berbunyi, dan salah lihat kontak Andrea yang memanggil, saat diangkat, bukan Andrea yang bicara," jelasnya.
Tambahnya, yang menelepon itu, ternyata teman dari Andrea, dan mengatakan kepadanya agar pergi ke rumah sakit, karena Andrea sedang dirawat di rumah sakit.
"Waktu itu, saya langsung telepon istri saya, dan mengatakan bahwa Andrea ditikam dan sekarang di rumah sakit," katanya.
Katanya, Jenazah Andrea, akan dimakamkan Senin (24/2/2020) siang, di Desa Kalasey.
Sosok Andrea Sepang
Andrea Sepang dikenal sosok baik oleh keluarga dan warga lainnya
Terpantau, bukan hanya keluarga yang menangisi kepergian Andrea Sepang.
Warga setempat pun ikut menangis ketika melihat pemuda yang dikenal anak baik itu, pulang ke rumah sudah di dalam peti jenazah.
"Andre, kapan lagi kamu mau pergi ke rumah kami," ujar seorang ibu yang mendekati jenazah almarhum Andrea, sambil menangis.
Terpantau, ketika jenazah korban tiba di rumah duka, ratusan warga setempat sudah menunggu di rumah duka, menjemput kedatangan jenazah almarhum Andrea.
#FAKTA Penangkapan 4 Tersangka Pembunuh Andrea Sepang, 7 Buron, Pengakuan Pelaku Utama: Semua Menikam