Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Informasi Kesehatan

TERNYATA Ini Penyebab Seringnya Terbangun di Tengah Malam

Spesialis ilmu tidur dari Virginia Mason Medical Center di Seattle, Brandon Peters menjelaskan pandangannya.

ABCNews
Susah tidur alias insomnia. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernahkah kamu terbangun tengah malam saat tidur?

Mengapa demikian?

Jika kamu merasakan tidak punya masalah untuk tertidur di malam hari namun kerap terbangun tengah malam tanpa alasan apa pun, maka kamu tidak sendirian.

Kondisi itu wajar terjadi, selama kamu bisa dengan mudah kembali tidur.

Spesialis ilmu tidur dari Virginia Mason Medical Center di Seattle, Brandon Peters menjelaskan pandangannya.

16 Makanan Kaya Vitamin Baik Menjaga Kesehatan Mata, Cocok bagi Anda Sering Menatap Ponsel

Dia menyebut, kondisi terbangun di tengah malam, di akhir siklus tidur (setiap 90-120 menit) adalah hal yang normal.

"Jika kamu terbangun kurang dari lima menit, maka fase terbangun tersebut biasanya bahkan tidak teringat," kata Peters.

Namun, jika kamu terbangun lebih lama dari itu, dan terjadi lebih dari 3-4 kali dalam satu malam, disertai rasa pusing keesokan harinya, maka penting untuk mencari tahu penyebabnya.

"Penyebab bangun tidur tiba-tiba yang abnormal bermacam-macam, mulai dari sleep apnea dan gangguan suara-suara lingkungan," ujar dia.

Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan kita bangun di tengah malam.

Minum segelas wine sebelum tidur, misalnya, bisa mengganggu tidur dan membuat kita ingin pipis ketika tidur.

Selain itu, menurut ahli ilmu tidur sekaligus founder Menlo Park Psychiatry and Sleep Medicine, Alex Dimitriu, kondisi seperti kecemasan dan depresi juga bisa membuat kita terbangun di tengah tidur.

Nah, ada beberapa solusi sederhana yang bisa membuat kita mendapatkan tidur lebih banyak.

Jika kita menyadari mengalami sleep apnea, di mana beberapa gejalanya adalah mendengkur dan megap-megap di tengah tidur, maka penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan membantu kita mendiagnosa masalah dan memberikan penanganan yang tepat.

"Perawatannya termasuk alat pernafasan yang disebut continuous positive airway pressure (CPAP) therapy, alat oral dari dokter gigi spesialis, operasi, penurunan berat badan, dan intervensi lainnya," kata Peter.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved