Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Prabowo Subianto Difavoritkan di 2024, Jadi Capres dengan Tingkat Elektabilitas Tertinggi

Politikus Golkar Ace Hasan Syadzily meminta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tetap fokus membantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai 2024

antara
Menhan Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Menlu Retno dan Sekneg Pratikno usai pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

Dari 7 presiden RI mulai dari era Soekarno hingga Joko Widodo (Jokowi), nama Presiden ke-2 RI Soeharto menjadi presiden yang paling disukai publik.

VIRAL, Ibu Jambak dan Tampar Wanita Muda di KRL: Kamu Berdiri, Saya ini Orang Tua

Soeharto Jadi Presiden Paling Disukai Publik

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan Soeharto menjadi presiden yang paling disukai dengan persentase sebesar 23,8 persen

Hal itu disampaikannya M Qodari dalam sesi pemaparan hasil Survei Nasional Mencari Pemimpin: Road to Capres dan Parpol 2024, di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (23/2/2020) siang.

"Dalam sejarah Republik Indonesia sampai dengan saat ini dari sebanyak 7 nama Presiden, Soeharto yang paling disukai," kata Qodari.

Di urutan kedua, publik menyukai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan presentase sebesar 23,4 persen.

Kemudian Soekarno (23,3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (14,4 persen), BJ Habibie (8,3 persen), Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (5,5 persen), dan terakhir Megawati Soekarnoputri (1,2 persen).

Qodari menjelaskan angka tersebut didapat dari pertanyaan tertutup (tidak ada pilihan) kepada sebanyak 1.200 responden di seluruh Indonesia.

"Dalam sejarah, Indonesia saat ini tercatat mempunyai 7 presiden (Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo). Dari ketujuh nama presiden tersebut, manakah yang paling Bapak/Ibu/Saudara sukai?" bunyi pertanyaan Indo Barometer kepada responden.

Qodari menjelaskan Soeharto dianggap sebagai Presiden paling disukai karena dikenal dengan beberapa keberhasilanya di sektor-sektor publik.

Diantaranya dalam bidang pendidikan, misalnya Soeharto dikenal karena membangun SD Inpres, di bidang kesehatan membangun Puskesmas serta membangun perumahan rakyat (Perumnas) di seluruh Indonesia.

Selain itu, Soeharto juga dianggap mampu menjaga stabilitas harga pangan.

Qodari menambahkan Soeharto juga dianggap berjasa membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan lainnya.

Namun, Qodari mengatakan kelemahan Soeharto adalah minimnya proses demokrasi.

"Hanya saja kekurangannya adalah minimnya kebebasan dan demokrasi," ujarnya.

Diketahui, survei nasional ini dilaksanakan pada 9 sampai 15 Januari 2020.

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan 1200 responden.

Margin of error sebesar ± 2.83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved