Virus Corona
Wanita di China Tularkan Virus Corona Kepada 5 Rekannya Meski Tak Tunjukkan Gejala, Bagaimana Bisa?
Ini menjadi bukti bahwa orang yang tak menunjukkan gejala penyakit tersebut dapat menyebarkan virus corona.
Hasil tes awal menunjukkan perempuan itu negatif, tetapi tes lanjutan menunjukkan dia positif terinfeksi.
Kelima kerabat perempuan berusia 20 tahun itu kemudian mulai mengalami gejala virus corona. Namun hingga 11 Februari,
perempuan ini tetap tak menunjukkan gejala sama sekali.
Hasil CT scan dadanya terbilang normal dan dia tak mengalami demam, gangguan pernafasan seperti batuk atau tenggorokan bengkak.
Ilmuwan yang melakukan studi mengatakan jika temuan itu benar adanya maka 'pencegahan infeksi virus corona akan penuh tantangan'.
Schaffner mengatakan pertanyaan kuncinya sekarang adalah seberapa sering penularan semacam ini terjadi dan kapan tes seseorang dinyatakan positif tanpa yang bersangkutan menunjukkan gejala-gejalanya.
• Virus Corona di Korea Selatan Makin Mewabah, 142 Kasus Baru, Total Terinfeksi 346 Kasus
WHO Nyatakan Waktu Pencegahan Wabah Virus Corona di Dunia Hampir Habis: Kita Akan Kacau
Wabah virus corona jenis baru atau COVID-19 mulai memasuki tahap yang mengkhawatirkan.
Bahkan, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah memberi peringatan, waktu untuk mencegah penyebaran virus corona ke seluruh dunia hampir habis.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada para pewarta di sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Jumat (21/2/2020).
"Jendela kesempatan untuk mencegah penyebaran wabah agar tidak semakin meluas kini semakin menyempit," kata Tedros, sebagaimana dikutip TribunPalu.com dari laman Business Insider.
"Kita memang masih punya kesempatan untuk mencegahnya. Namun sembari melakukan itu, di waktu yang sama kita juga harus bersiap terhadap semua kemungkinan. Sebab, wabah ini bisa mengarah ke mana saja. Tentu itu kemungkinan juga bisa jadi begitu kacau," lanjutnya.

Kini, sudah ada lebih dari 1.000 orang yang mengalami sakit yang menyerupai pneumonia tersebut di luar wilayah China.
Menurut Tedros, beberapa kasus infeksi baru bahkan terindikasi 'tidak memiliki kaitan langsung' dengan Provinsi Hubei di China di mana wilayah tersebut diduga kuat sebagai awal mula kemunculan virus corona jenis baru atau COVID-19.