Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Kisahnya Bikin Sedih, Seorang Dokter 29 Tahun Tunda Pernikahan Untuk Rawat Pasien Virus Corona

Kondisinya memburuk saat dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan pada 30 Januari untuk mendapat perawatan darurat.

YouTube South China Morning Post
Potret Warga Wuhan dalam upaya mendapatkan pertolongan medis untuk mengantisipasi wabah Virus Corona, Minggu (26/1/2020) 

"Jika kita tidak menghantamnya dengan keras menggunakan peluang yang diberikan, maka virus ini akan menjadi masalah besar," tegas Tedros.

Pemerintah pusat China dikabarkan memberikan kompensasi sebesar 3.000 yuan, sekitar Rp 5,8 juta, bagi keluarga tim medis yang tertular.

Sementara jika dokter atau perawat itu meninggal setelah dirawat bakal mendapat "dana dukacita" 5.000 yuan, atau Rp 9,7 juta. (*)

Virus Corona Dapat Menular Lewat Darah dan Feses

 Sebuah studi yang dilakukan ilmuwan China menemukan bahwa Covid-19 alias virus corona dapat menular lewat darah dan feses seperti halnya tetesan air (dari penderita).

Institut Virologi Wuhan di Hubei memublikasikan pada Senin (17/02/2020) sebuah hasil penelitian tentang "Investigasi molekuler dan serologis terhadap pasien terinfeksi Covid-19: Implication of multiple shedding routes," dalam jurnal internasional "Emerging Microbes and Infections".

Peneliti mengungkapkan dalam penelitian itu, bahwa virus lebih dapat dideteksi dari darah dan feses (tinja) dari pada melalui cairan (saat bersin atau batuk).

Dari hari pertama penelitian, 80 persen positif dari oral swab (pengambilan sampel dari oral) dan pada hari kelima, 50 persen dari mereka masih positif terinfeksi sama seperti 75 persen pasien terinfeksi yang diketahui dari anal swab (sampel dari dubur).

Cairan dari pernapasan (lendir hidung saat bersin atau liur saat batuk) diketahui memang menjadi rute penyebaran Covid-19. Tapi, tidak sepenuhnya menjadikan itu sebagai penularan cepat virus corona. Penyebaran virus corona ternyata lebih mudah menular lewat darah dan feses.

Sementara itu, terdapat kekhawatiran tentang penyebaran virus melalui zat aerosol di Hong Kong. Pada 11 Februari, warga Hong Kong dievakuasi dari apartemen mereka karena kekhawatiran penularan virus corona dari pipa-pipa gedung.

Berdasarkan laporan pemerintah kota Wuhan, di kota itu sudah dilakukan desinfektan untuk mensterilkan pipa drainase dan saluran selokan dari19 Januari 2020 sampai Selasa kemarin.

Terkait penularan melalui aerosol, Otoritas Tertinggi Kesehatan di China telah resmi mengumumkan kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui aerosol. 

Komisi Kesehatan Nasional China pada Rabu (19/02/2020) menambahkan adanya paparan pada tingkat konsentrasi tinggi cairan dari tubuh terinfeksi virus corona yang menyembur ke udara dalam ruang tertutup dengan waktu lama sebagai salah satu rute memungkinkan bagi penularan virus corona dengan petunjuk-petunjuk baru untuk mendiagnosa dan merawat pasien.

Mereka mengungkapkan bahwa penularan melalui aerosol masih belum jelas. Bagaimanapun, akhir-akhir ini, beberapa pakar dan pemerintah lokal menyugestikan kemungkinan adanya penularan melalui aerosol.

Pada 8 Februari, pemerintah Shanghai bahkan telah mengumumkan adanya rute penularan virus corona termasuk penularan langsung, dan melalui aerosol. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved