Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Penjual Sate yang Sukses Bawa Anaknya jadi Anggota Polisi, Beri Pesan Selalu Rendah Hati

Media sosial dihebohkan dengan foto seorang polisi yang mencium kaki laki-laki paruh baya

Editor: Rhendi Umar
kompas.com
Kisah Penjual Sate yang Sukses Bawa Anaknya jadi Anggota Polisi, Beri Pesan Selalu Rendah Hati 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Media sosial dihebohkan dengan foto seorang polisi yang mencium kaki laki-laki paruh baya.

Ternyata sosok yang berseragam polisi itu adalah Mohammad Risky Saputra (19).

Dia adalah siswa di Sekolah Pendidikan Kepolisian Negara (SPN) Labuan Panimba, Palu, Sulawesi Tengah.

Sedangkan laki-laki yang dicium kakinya adalah Supriyadi (57), ayah Risky.

Sehari-hari Supriyadi bekerja sebagai penjual gado-gado dan sate keliling.

Tragedi Susur Sungai Sita Perhatian Sultan, Peringatkan Agar Pihak Penyelenggara Bertanggung Jawab

Dari siang hingga malam hari, Supriadi menjajakan dagangannya di halaman Mapolres Palu, Kantor KONI Palu, dan Rumah Sakit Bhayangkara Palu.

Pekerjaan itu sudah ditekuni bapak tiga anak itu sejak 1986, saat dia mulai tinggal di Ibu Kota Sulawesi Tengah itu.

Ketika anaknya ingin mendaftarkan diri sebagai calon anggota polisi, Supriyadi sempat ragu.

Namun, dia tetap meminta anaknya tidak putus asa jika nantinya gagal dalam tahapan seleksi.

"Nanti dicoba lagi. tidak boleh nangis kalau tidak lulus. Ya gitu saja saya pesan," kata Supriyadi ditemui di halaman Polres Palu, Rabu (19/2/2020).

Demo 212 Teriak Jatuhkan Jokowi, Guntur Romli: Polisi Harus Periksa Panitia Demo dan Ketua 212

Setelah Risky mendaftarkan diri dalam seleksi anggota Polri, lulusan SMAN 1 Palu itu ternyata lulus. Pada Maret 2020, bungsu tiga bersaudara itu akan dilantik sebagai polisi.

Setelah menemui anaknya yang sedang latihan kerja di baruga Polres Palu pada Senin (17/2/2020), Supriyadi berpesan agar tetap rendah hati dan tetap baik ke semua orang.

Ingin Belikan Rumah untuk Orangtua

Cita-citanya menjadi polisi juga pernah diceritakan Risky ke ibunya, Sumarni (51). Saat mendengar harapan anaknya, Sumarni sempat ragu.

"Saya bilang uangnya dari mana nak. Risky cuma bilang 'saya minta restu dari orangtua, kalau orangtua merestui insyaallah pasti ada jalan'," kata Sumarni di rumahnya, Jalan DR Wahidin, Palu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved