Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Raya Nyepi

Kisah Ogoh-ogoh dari Raja Buduh, Tedung Agung, hingga Meme Dewa Ratu, Arakan Paling Dinanti-nanti

Anak-anak muda Bali yang tergabung dalam wadah sekaa teruna saat ini sedang sibuk di banjar mereka masing-masing.

Editor: Alexander Pattyranie
IG Kedux Garage
Sketsa ogoh-ogoh "Tedung Agung" ST Yowana Saka Bhuwana, Banjar Tainsiat Denpasar. 

2. Tedung Agung
Ogoh-ogoh ST Yowana Saka Bhuwana, Banjar Tainsiat Denpasar kali ini mengangkat konsep "Tedung Agung".

Publik Bali tentu sudah tidak asing lagi dengan sang arsitek, Komang Gde Sentana Putra atau yang akrab disapa Kedux Garage.

Dikutip dari postingan di akun Instagram-nya, Tedung Agung memiliki filosofi penyeimbang dunia.

Kedux menjelaskan inspirasi Tedung Agung datang saat merasakan cuaca yang kontras.

Beberapa bulan terakhir, suhu udara di Bali sempat panas menyengat.

Namun, saat mengikuti kompetisi otomotif di Jepang awal Desember 2019 lalu, Kedux merasakan udara di sana sangat dingin dan berbeda dengan cuaca di Bali.

Di sanalah kemudian ia terbersit tentang payung yang dalam bahasa Balinya disebut tedung atau pajeng, yang bisa digunakan baik saat cuaca panas atau ketika hujan turun.

“Pajeng (tedung) itu biasa digunakan untuk kedua cuaca, sehingga kepikiran dengan pajeng klasik yang ada di Bali,” kata Kedux.

Selain itu, jika dikaitkan dengan situasi kekinian maka Tedung Agung dinilai sejalan dengan konsep kosmologi Tri Hita Karana.

"Jika Tedung dilihat dari konsep kepemimpinan, Tedung itu sendiri melambangkan sosok yang mengayomi masyarakatnya dan jari-jari yang mengembang pada setiap Tedung merupakan melambangkan gotong royong yang terfokus pada satu poros yang merupakan satu titik tujuan."

Menurut Kedux, banyak hal yang bisa dikembangkan dari ornamen-ornamen tedung. Termasuk hiasan dan ukiran-ukirannya yang bakal diadaptasi ke dalam wujud ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh Tedung Adung dibuat menggunakan teknik robotic. Layak ditunggu hasil akhir ogoh-ogoh ini.

3. Meme Dewa Ratu
Dibanding dua ogoh-ogoh sebelumnya, konsep ogoh-ogoh "Meme Dewa Ratu" baru dipublikasikan beberapa hari yang lalu.

Ogoh-ogoh ST Gemeh Indah, Banjar Gemeh Denpasar ini dikonsep oleh Putu Marmar Herayukti.

Marmar termasuk salah-satu tokoh seniman ogoh-ogoh yang gencar mengampanyekan ogoh-ogoh ramah lingkungan di Bali.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved