Virus Corona
HASIL Uji Coba Obat Antimalaria Chloroquine Phosphate Kepada Pasien Virus Corona
Uji obat antimalaria Chloroquine Phosphate dilakukan di 10 rumah sakit di China pada lebih dari 100 pasien.
Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah diberi obat turun demamnya, peningkatan gambar CT paru-paru, persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus dan waktu mereka perlu melakukannya.
"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," kata Sun Yanrong, seperti dikutip dari thestar.
Membaik
Sun Yanrong memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing.
Pasien tersebut dirawat di rumah sakit 4 hari setelah menunjukkan gejala virus corona.
Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.
"Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan di antara lebih dari 1.00 pasien yang terdaftar dalam uji klinis," jelas Sun Yanrong.
Jenis pasien paling rentan terinfeksi
Penelitian tersebut memberikan data granular pada parameter seperti kelompok umur dan jenis kelamin orang-orang yang terinfeksi ataupun tewas akibat virus Corona.
Dari data-data tersebut, salah satu temuan yang paling mencolok adalah tingkat kematian bagi mereka yang berusia di atas 80 tahun mencapai 14,8%.
Sementara, untuk rentang usia 70-79 tahun, tingkat kematiannya adalah sebesar 8%.
Infeksi tersebut tersebar secara merata, baik pada perempuan maupun laki-laki, dengan persentase kasus yang dialami laki-laki sebesar 51,4%.
Berhubungan dengan Hubei
Penelitian tersebut juga mencatat, tingkat kematian rata-rata untuk laki-laki lebih tinggi, yaitu sebesar 2,8%.
Sementara tingkat kematian rata-rata perempuan sebesar 1,7%.