KKB Papua
Posisi KKB Papua Terdeteksi, Aparat Terus Kejar Kogoya CS, Tangkap Keadaan Hidup atau Tembak Mati
Terungkap sejumlah kabar terbaru tentang perburuan kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua oleh TNI dan Polri.
Disebut zona merah, jika wilayah tersebut seringkali mendapatkan gangguan dari KKB Papua.
Beberapa wilayah yang dikategorikan masuk dalam zona merah antara lain Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Nduga, Kabupaten Puncak dan lain sebagainya.
Kapolda Papua melihat masalah kepemimpinan berpengaruh besar pada kondusif tidaknya suatu wilayah.
• WHO Akui Strategi China Sangat Tepat Atasi Virus Corona, Ternyata Ini Yang Dilakukan
6. Kepala daerah diminta turun tangan
Sebagai kunci, Paulus meminta kepala daerah, utamanya di wilayah rawan proaktif mendekati masyarakat.
Ia meminta, para pemimpin di daerah zona merah mencontoh apa yang dilakukan oleh daerah yang berhasil mengubah kondisi mereka.
"Contoh daerah yang dulunya merah lalu menjadi hijau. Kata kuncinya cuma satu, keberadaan pemimpin di situ. Ada masalah di suatu wilayah, mbok ya pemimpinnya ada, jangan lari, jangan lempar abu panas," kata dia, Selasa (18/2/2020).
Paulus berpendapat, kondisi kesejahteraan masyarakat di beberapa kabupaten di Papua masih memprihatinkan.
Ia meminta kepala daerah menyadari kondisi dan melakukan hal konkret untuk wilayahnya. terlebih jika masuk dalam zona merah.
"Terbukti ada pimpinan yang luar biasa mereka bekerja dengan sungguh-sungguh menjaga wilayahnya," kata Kapolda.
KKB Papua Tembak Anak Kecil
Sebelumnya, beredar fakta baru aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang disebut menembak anak kecil setelah kalah adu tembak dengan prajurit TNI.
Informasi viral itu diunggah akun Facebook TPNPB pada Minggu 26 Januari 2020.
Di sisi lain pengadilan militer memecat dan menjatuhi hukuman penjara kepada tiga oknum anggota TNI yang terbukti memasok ribuan butir amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Mengutip akun facebook TPNPB, pada Minggu 26 Januari 2020, TPNPB merilis unggahan kegiatan pembantaian mereka.