Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Virus Corona

Penelitian Terbaru Mengungkapkan Kematian Pada Pria Lebih Tinggi Ketika Terjangkit Virus Corona

Peneliti Cina menyatakan laki-laki yang terjangkit virus corona lebih rentan mengalami kematian ketimbang perempuan.

Editor: Isvara Savitri
(Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona 

"Kita harus mampu mengecualikan segala macam faktor sosial lain untuk dapat mengatakan ada perbedaan biologis yang nyata."

Siapa yang paling berisiko terkena virus corona?

Orang lanjut usia dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang sudah ada sebelumnya paling berisiko tertular COVID-19, catat para peneliti.

Tingkat fatalitas kasus meningkat seiring bertambahnya usia, dengan 14,8 persen kasus pada orang di atas usia 80 tahun mengakibatkan kematian.

Pasien berusia 70-79 tahun memiliki tingkat kematian delapan persen, sedangkan tingkat kematian orang berusia 60-69 tahun berada pada angka 3,6 persen.

Para peneliti menghitung tingkat kematian secara keseluruhan sebesar 2,3 persen, dengan total 1.023 kematian tercatat di antara kasus yang dikonfirmasi dari virus pada penelitian ini.

Penyakit kardiovaskular adalah kondisi yang telah ada sebelumnya dan paling terkait peningkatan kematian, dengan tingkat kematian 10,5 persen.

Penderita diabetes memiliki tingkat kematian 7,3 persen, sementara frekuensi kematiannya juga lebih tinggi daripada tingkat keseluruhan pada orang dengan penyakit pernapasan kronis, hipertensi, serta kanker.

Pada pasien tanpa masalah kesehatan tertentu, tingkat kematian menurun menjadi 0,9 persen, menurut penelitian.

"Di antara 1.023 kematian, mayoritas telah berusia 60 tahun dan memiliki masalah kesehatan yang sudah ada," kata para peneliti dalam laporan tersebut.

Peneliti melihat, hanya orang-orang yang diidentifikasi memiliki gejala kritis yang meninggal dunia, dan virus itu tidak terbukti fatal bagi siapa pun dalam kategori ringan atau berat.

Namun, tingkat kematian pada studi yang dicapai dari membagi jumlah total kematian dengan jumlah kasus yang dikonfirmasi, memang berbeda dari perhitungan lainnya.

Beberapa ahli percaya, jumlah total kasus virus corona bisa jauh lebih tinggi dari yang ditunjukkan catatan, di mana akan membuat angka kematian lebih rendah dari perkiraan saat ini.

"Karena pada kebanyakan orang itu relatif ringan, kita tidak tahu berapa jumlah orang yang terjangkit COVID-19."

"Kemungkinan, banyak orang memilikinya dan mereka tidak mengetahui itu," ujar Clarke.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved