Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Intelijen Amerika Akhirnya Berhasil Ungkap Kondisi Mental Kim Jong Un, Larang Warga Gunakan Ponsel

Korut dilaporkan melarang penggunaan ponsel, setelah jenderal Iran Qasem Soleimani dibunuh AS pada Januari lalu.

Editor: Aldi Ponge
AFP/KCNA VIA KNS/STR
Foto tak bertanggal yang dirilis media Korea Utara KCNA pada 4 Desember 2019. Nampak Kim Jong Un (tengah) menunggangi kuda putih berlapis emas ketika berkunjung ke Gunung Keramat Paektu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Intelijen Amerika Serikat akhirnya berhasil mengungkap kondisi mental Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara.

Washington dikabarkan memonitor setiap pergerakan Pemimpin Korut Kim Jong Un melalui segala bentuk pengumpulan intelijen.

Korut dilaporkan melarang penggunaan ponsel, setelah jenderal Iran Qasem Soleimani dibunuh AS pada Januari lalu.

Harian Dong-A Ilbo melaporkan Rabu (19/2/2020), situasi itu disebut membuat Kim begitu gugup dan syok mengetahui kabar kematian Qasem Soleimani.

Karena itu, sumber internal AS menuturkan bahwa otoritas Korea Utara melarang warganya menggunakan ponsel selama beberapa pekan.

Sumber itu menuturkan, mereka mengetahuinya setelah menganalisa informasi di dalam gawai yang dipakai oleh masyarakat negeri komunis itu.

Pyongyang melarang penggunaan ponsel selain untuk mencegah adanya ancaman eksternal, juga melindungi adanya informasi dari luar.

Ini pertama kalinya ada laporan dinas intelijen AS bisa mengetahui kondisi mental Kim Jong Un, maupun pimpinan Korea Utara lainnya/ Soleimani tewas setelah drone tempur AS menembakkan rudal menghantam mobil yang ditumpanginya di Bandara Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu.

Jenderal Iran berusia 62 tahun itu tewas bersama dengan wakil pemimpin jaringan milisi Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Buntut dari pembunuhan komandan Pasukan Quds, cabang elite dari Garda Revolusi Iran itu, Teheran kemudian melakukan langkah balasan.

Pada 8 Januari dini hari, Garda Revolusi mengumumkan mereka menembakkan hingga puluhan rudal ke Pangkalan Ain al-Assad dan Irbil milik AS.

Presiden Donald Trump dalam konferensi pers sempat mengaku tidak ada korban luka.

Namun Pentagon mengakui ada 109 tentara AS mengalami cedera otak.

Sebelumnya diketahui bahwa Qassem Soleimani, seorang Mayor Jenderal yang menjabat Kepala Pasukan Quds Korps Garda Republik Islam Iran, tewas akibat serangan rudal RX9 Ninja dari drone MQ-9 Rapier militer AS atas perintah Donald Trump.

Qassem Soleimani tewas di komplek Bandara Internasional Baghdad, Kamis (2/1/2020) malam waktu setempat.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved