Demi Bantu Ayah, Suan Gagal Raih Mimpinya Menjadi PNS
Mengantar sang ayah ke kebun, berarti terlambat tiba di lokasi tes CPNS Bolmong. Itu sama artinya membuang mimpinya menjadi PNS.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
Dengan langkah gontai ia berjalan menuju ke tenda.
Duduk disana dalam sepi.
Ia tenggelam dalam renungan melankolis, tak terbawa suasana riuh keluarga para peserta yang heboh menatap layar
dimana nilai terpampang dan saling kejar bagai balapan.
Kepada Tribun Manado, ia mengaku sedih tapi tidak marah.
"Ini kesalahan saya," kata dia.
Ia menyatakan terlambat karena mengantar sang ayah ke kebun.
Dapat saja ia langsung menuju ke lokasi tes.
Tapi ia tak tega membiarkan ayahnya jalan sendiri ke kebun.
Sang ayah sudah uzur. "Saya tak tega," kata dia.
Beberapa warga coba menghibur Suan dengan menyatakan perbuatan Suan mulia.
Membantu orang tua didahulukan daripada mengejar ambisi diri yang tiada habisnya.
Hidup adalah pilihan.
Setiap pilihan mengandung konsekwensi. Baik atau buruk. Lebih baik salah memilih daripada tidak memilih sama sekali.
Begitulah rangkuman nasehat warga yang dirangkum Tribun Manado.
Sekretaris BKPP Bolmong Abduhsalam Bonde mengaku sudah berupaya agar Suan bisa ikut ujian.
"Tapi sistem menolak," kata dia.
Menurut dia, kasus Suan adalah peringatan bagi peserta lainnya agar datang tepat waktu. (art)
• INFO Terbaru PSSI, Indra Sjafri Resmi Jadi Direktur Teknik Gantikan Danurwindo Yang Kini Penasihat