Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demi Bantu Ayah, Suan Gagal Raih Mimpinya Menjadi PNS

Mengantar sang ayah ke kebun, berarti terlambat tiba di lokasi tes CPNS Bolmong. Itu sama artinya membuang mimpinya menjadi PNS.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Maickel Karundeng
arthur rompis/tribun manado
Demi Bantu Ayah, Suan Gagal Raih Mimpinya Menjadi PNS 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Suan Dondo menghadapi pergumulan berat.

Mengantar sang ayah ke kebun, berarti terlambat tiba di lokasi tes CPNS Bolmong.

Itu sama artinya membuang mimpinya menjadi PNS.

Atau, pergi ke lokasi tes dan membiarkan ayahnya sendirian ke kebun.

Ia bisa ikut tes tepat waktu dan kemungkinan lolos. Tapi ayahnya yang sudah tua bisa kenapa-napa.

Akhirnya pilihan kedua diambil.

Sebagai anak berbakti kepada orang tua, cinta pada mereka harus didahulukan.

Toh ia coba merengkuh kedua pilihan itu.

Mengantar orang tua ke kebun dulu lalu ikut tes. Ia sadar peluangnya tipis. Toh ia mencoba juga.

Memacu kendaraan sekencang kencangnya, ia tiba di lokasi tes lima menit sebelum tes dimulai.

Berlarian ia menuju ke ruang pendaftaran.

Tim dari BKPP Bolmong berupaya mengikutsertakan pria malang ini.

Tapi ternyata ditolak sistem.

Sistem sudah terkunci. Pin Suan berkali kali coba dimasukkan. Tapi ditolak.

Panitia memang sudah mewanti -wanti agar peserta datang sejak sejam sebelumnya.

Suan terlihat kecewa.

Dengan langkah gontai ia berjalan menuju ke tenda.

Duduk disana dalam sepi.

Ia tenggelam dalam renungan melankolis, tak terbawa suasana riuh keluarga para peserta yang heboh menatap layar
dimana nilai terpampang dan saling kejar bagai balapan.

Kepada Tribun Manado, ia mengaku sedih tapi tidak marah.

"Ini kesalahan saya," kata dia.

Ia menyatakan terlambat karena mengantar sang ayah ke kebun.

Dapat saja ia langsung menuju ke lokasi tes.

Tapi ia tak tega membiarkan ayahnya jalan sendiri ke kebun.

Sang ayah sudah uzur. "Saya tak tega," kata dia.

Beberapa warga coba menghibur Suan dengan menyatakan perbuatan Suan mulia.

Membantu orang tua didahulukan daripada mengejar ambisi diri yang tiada habisnya.

Hidup adalah pilihan.

Setiap pilihan mengandung konsekwensi. Baik atau buruk. Lebih baik salah memilih daripada tidak memilih sama sekali.

Begitulah rangkuman nasehat warga yang dirangkum Tribun Manado.

Sekretaris BKPP Bolmong Abduhsalam Bonde mengaku sudah berupaya agar Suan bisa ikut ujian.

"Tapi sistem menolak," kata dia.

Menurut dia, kasus Suan adalah peringatan bagi peserta lainnya agar datang tepat waktu. (art)

INFO Terbaru PSSI, Indra Sjafri Resmi Jadi Direktur Teknik Gantikan Danurwindo Yang Kini Penasihat

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved