Kebocoran Radiokatif di Tangsel Tak Separah Chernobyl
Penemuan radioaktif di sebuah lahan kosong di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) akan mengusut kemunculan radiasi radioaktif jenis Cs-137 atau Cesium 137 di Perumahan BATAN Indah, Tangerang Selatan (Tangsel). Kabag Komunikasi Publik dan Protokol BAPETEN Abdul Qohhar menyebut, pihaknya akan menggandeng BATAN dan Polri dalam penyelidikan tersebut.
Abdul mengatakan, investigasi akan dimulai dengan mendata pihak mana saja yang menggunakan cesium 137 itu. “Dimulai misal mengumpulkan data-data perizinan dulu. Jadi kita ingin tahu pengguna cesium 137 seluruh Indonesia itu berapa banyak dan siapa saja,” kata Abdul di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangsel, Minggu (16/2).
Data tersebut, lanjut dia, akan digabungkan dengan temuan tim yang ada di lapangan. Abdul berharap investigasi yang dilakukan pihaknya bersama BATAN dan Polri bisa segera terselesaikan. “Nah kita mulai dari situ kemudian nanti digabungkan dengan data-data di lapangan mungkin kemampuan forensik nuklir yang ada di BATAN dan juga mungkin proses lidik-sidik yang dilakukan oleh teman-teman Polri itu nanti mudah-mudahan hasil investigasinya bisa diperoleh,” ujarnya.
Mengenai apakah Cs-137 itu sengaja dibuang atau tidak, Abdul mengaku tak mau berspekulasi. "Kalau kita bicara itu sengaja dibuang atau tidak, itu mohon maaf, saya enggak bisa spekulasi. Karena itu menunggu proses investigasi, baik dari teman BATAN, BAPETEN, atau kepolisian," kata Abdul di lokasi, Minggu (16/2).
Abdul menyebut, zat radioaktif itu diduga memang sengaja dibuang oleh pihak tertentu karena Cesium-137 bukan berasal dari alam. Ia juga menegaskan, hingga saat ini, belum ada dugaan kebocoran reaktor nuklir di BATAN, Serpong.
• Pria 30 Tahun Tembak Pamannya dengan Senapan Angin hingga Tewas, Berawal dari Iseng-Iseng
“Kebocoran ini pasti kita korelasikan dengan, kita hubungkan dengan keberadaan fasilitas nuklir di Serpong. Apakah fasilitas nuklir di Serpong ini mengalami kebocoran atau enggak, mengalami kecelakaan atau enggak. Saya sampaikan, sampai hari ini status seluruh fasilitas, kondisinya normal, tidak apa-apa, itu yang pertama,” tegasnya.
Abdul menjelaskan, jika radiasi zat radioaktif ini berasal dari fasilitas reaktor nuklir yang bocor, tentu tak hanya Cesium 137 yang ditemukan. Namun, ada zat-zat lain selain Cesium 137. “Kemudian memang ketika tadi dikaitkan Cesium 137 dengan kecelakaan reaktor ada benarnya juga, karena memang kecelakaan reaktor atau kecelakaan fasilitas akan mengeluarkan Cesium 137. Tapi ketika terjadi kasus itu si Cesium ini akan ada temannya banyak sumber sumber lain,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama BATAN Heru Umbara mengatakan, proses pembersihan ini dilakukan oleh 28 pekerja yang dibagi menjadi empat kelompok. Menurut dia, tanah yang terkena paparan zat radioaktif akan dimasukkan ke dalam drum untuk di bawah ke laboratorium BATAN yang ada di Serpong, Tangsel. Proses tersebut akan dilakukan oleh 28 pekerja yang terdiri dari empat tim.
“Kelompok pertama tadi sudah bekerja menghasilkan ada 27 drum. Selama 1 jam kelompok pertama mengumpulkan 27 drum tanah yang nanti akan dibawa ke PTLR. Kenapa kita kelompokkan jadi 1 jam, karena untuk membatasi adanya dosis yang diterima oleh pekerja yang bekerja di tempat itu,” tutup Heru. (tribun network/git/fit/dod)