Virus Corona
Sekumpulan Pasien Virus Corona Mati Sebelum Diperiksa di RS Wuhan, Mayatnya Diperlakukan Tak Biasa
Dua warga Wuhan menceritakan pengalaman menyedihkan ketika berupaya merawat orang-orang yang mereka cintai di kota yang diliputi wabah tersebut.
"Tidak ada dokter atau perawat yang terlihat," tulis Huang dalam buku hariannya, "Rumah sakit tanpa dokter itu bagaikan kuburan."
Pada malam sebelum kakeknya meninggal, Huang menemani kakek-neneknya di koridor.
Ia terus mengobrol dengan neneknya hingga tidak menyadari kakeknya kehilangan kesadaran.
Setelah menghabiskan waktu di koridor, akhirnya ada satu tempat tidur tersedia untuk sang kakek sebelum ia meninggal.
Huang berada di samping ranjangnya sampai menit terakhir.
Ia menulis di Weibo, media sosial seperti Twitter di China "Kakek, beristirahatlah dengan tenang. Tidak ada lagi rasa sakit di surga."
"Banyak pasien meninggal tanpa ditemani anggota keluarga dan bahkan tidak bisa saling melihat untuk terakhir kalinya."
Kini neneknya tengah berjuang melawan sakit di rumah sakit, dan Huang menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengannya.
"Obat-obatannya tidak ada yang efektif. Dokter mengatakan kepada saya untuk tidak berharap, dan menurut dokter nenek saya harus berjuang sendiri," katanya.
"Kami hanya menyerahkannya kepada takdir."
Sejak 7 Februari, Xiao Huang merasa tidak enak badan dan sekarang telah dikarantina selama dua minggu di sebuah hotel.
Batuk Darah
Pada awal Januari, Da Chun menceritakan ibunya terserang demam.
Awalnya keluarga menyangka ia hanya terkena flu.
Mereka sudah mendengar sedikit tentang penyakit misterius yang secara diam-diam menyebar di kota yang berpenduduk 11 juta itu.