Kim Jong Un Kembali Muncul Setelah 22 Hari Hilang di Tengah Wabah Virus Corona
Harian pemerintah Rodong Sinmun melaporkan, di istana itu selain jenazah ayah, terbaring juga jasad kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un muncul perdana setelah 22 hari "menghilang" di tengah wabah virus corona.
Ia kembali muncul dalam peringatan ulang tahun mendiang ayahnya.
Kim memberikan "penghormatan tertinggi" kepada mendiang Kim Jong Il di Istana Matahari Kumsusan yang berlokasi di ibu kota Pyongyang.
Harian pemerintah Rodong Sinmun melaporkan, di istana itu selain jenazah ayah, terbaring juga jasad kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung.
Covid-19, nama resmi virus corona, yang mulai merebak di China sejak awal Januari dan menjangkiti sejumlah negara membuat Korea Utara waspada.
Diberitakan AFP Minggu (16/2/2020), negara komunis itu langsung menutup perbatasan dengan China yang notabene adalah tetangga sekaligus sekutu utama.
Selain itu, Korut juga menangguhkan semua penerbangan maupun jalur kereta baik yang menuju maupun datang dari Negeri "Panda".
Sejauh ini, belum ada laporan adanya penularan di Korut, yang juga melarang turis asing sekaligus memperpanjang masa karantina menjadi 30 hari.
Sebelumnya, terdapat laporan bahwa ada seorang pejabat yang ditembak mati setelah ketahuan pergi ke pemandian umum.
Pejabat yang tidak disebutkan identitasnya tersebut tengah menjalani karantina setelah kembali dari China, di mana dia terciduk mengunjungi pemandian dan dieksekusi.
• Korea Utara Langsung Tembak Mati Pejabatnya yang Diduga Terinfeksi Virus Corona, Korut Ketakutan?
• Seorang Pejabat di Korea Utara Ditembak Mati, Karena Melanggar Masa Karantina Virus Corona
• Ternyata Virus Corona Buat Panik Korea Utara, Negaranya Menutup Rapat-rapat Kasus Ini
Media setempat memberitakan para pejabat mengenakan masker menghadiri rapat, atau saat dilakukan penyemprotan disinfektan dari rumah sakit hingga salon.
Kemunculan Kim Jong Un ini merupakan yang pertama dalam 22 hari, sejak terakhir kali dia menghadiri perayaan Tahun Baru Imlek.
Setelah itu, dia "menghilang" dari publik setelah virus corona yang berasal dari Pasar Seafood Huanan membunuh lebih dari 1.600 orang.
Korea Utara dilaporkan tidak mempunyai infrastruktur medis yang memadai, dan mengalami kekurangan obat-obatan secara akut.
Negara tersebut pernah menerapkan kebijakan pelarangan turis selama empat bulan mulai dari Oktober 2014 ketika virus Ebola mewabah.