Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Valentine

Kisah-kisah di Balik Hari Valentine yang Tak Melulu Tentang Cinta

Hari valentine yang jatuh pada 14 Februari disebut-sebut sebagai hari penuh cinta. Psangan romantis akan saling menghujani dengan hadiah dan apresiasi

Editor: Rizali Posumah
Pixabay.com
Ilustrasi valentine 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari valentine yang jatuh pada 14 Februari disebut-sebut sebagai hari penuh cinta.

Tidak seperti hari biasanya, di tanggal ini, pasangan romantis akan saling menghujani dengan hadiah dan apresiasi.

Kartu ucapan, cokelat, dan bunga mawar, kerap menjadi ‘simbol’ hari kasih sayang ini.

Meski begitu, sejarah hari Valentine masih menjadi misteri. Apakah ia terinspirasi oleh sebuah pesta, eksekusi, atau puisi?

Para sejarawan masih belum yakin. Berikut beberapa kisah yang disebut-sebut melatarbelakangi Hari Valentine sebagaimana yang disadur dari NATIONAL GEOGRAPHIC :

Santo Valentine

Gereja mengumumkan bahwa 14 Februari menjadi hari perayaan Santo Valentine yang mati syahid.

Pada masa itu, ada 30 yang bernama Valentine dan Valentina di antara 10.800 santo. 

Meski begitu, ada dua Valentine yang sangat menonjol. Namun, mereka tidak ada kaitannya dengan cinta.

Keduanya merupakan martir yang dihukum mati oleh Kaisar Romawi, Claudius, pada abad ke-3. Mereka diketahui sama-sama mati di tanggal 14 Februari, meski tahunnya berbeda.

Valentine pertama merupakan seorang pendeta yang ditangkap pada masa penganiayaan Romawi terhadap orang-orang Kristen. Ketika dibawa ke hadapan kaisar, Valentine menolak untuk melepaskan keyakinannya sehiingga ia ditahan di sebuah rumah.

Kepala petugas keamanan menantang pendeta tersebut untuk menunjukkan kekuatan Tuhan dan ia pun mengembalikan penglihatan gadis muda yang buta.

Melihat hal tersebut, semua penghuni rumah tahanan ikut memeluk agama Kristen. Ketika berita ini sampai ke Kaisar, Valentine pun dihukum mati.

Pendeta kedua, Uskup Valentine dari Terni juga dikenal dengan ‘mukjizat’-nya.

Ia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan penyakit. Seorang terpelajar pernah meminta Valentine mengobati anaknya yang tidak bisa berbicara dan meluruskan tubuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved