Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

Jurnalis 'Hilang' Misterius Usai Rekam Kondisi di Wuhan, Pemberani Tak Takut Mati Terinfeksi Corona

Chen juga merupakan citizen journalist yang vokal dalam menyiarkan apa pun kabar mengenai kondisi sebenarnya di Wuhan, China.

Editor: Frandi Piring
Youtube China Morning Post
Video detik-detik Chen melaporkan mengenai kondisi Wuhan. 

"Dia sudah tiada," jawab wanita tersebut.

Chen saat bertanya kepada keluarga yang telah ditinggalkan. Pasien meninggalkan diletakkan begitu saja di kursi roda.
Chen saat bertanya kepada keluarga yang telah ditinggalkan. Pasien meninggalkan diletakkan begitu saja di kursi roda. (Youtube Coronavirus Live Archive)

Chen mengkritisi penanganan petugas medis terhadap pasien virus Corona.

"Masker, pakaian pelindung, persediaan, semuanya tidak memadai," ujar Chen di sebuah ruangan.

"Dan yang paling penting, tidak cukupnya alat penguji dan diagnosis," lanjutnya.

Chen menyebut, cara terbaik yang dapat dilakukan hanyalah mengisolasi diri di rumah.

Pasalnya, jika seseorang ingin memeriksakan diri di rumah sakit, dia harus beristirahat sementara di bangsal.

Sementara itu, bangsal rumah sakit telah penuh dan jumlah dokter tidak cukup untuk menangani.

Video Chen tersebut telah ditonton sebanyak jutaan kali di blog-nya, hingga turut mengambil perhatian polisi.

Melalui video yang diunggah Youtube Coronavirus Live Archive, Kamis (30/01/2020) lalu, Chen mengatakan, polisi telah memanggilnya.

Polisi juga ingin tahu di mana dia dan orang tuanya berada.

"Aku takut," katanya.

"Virus di mana-mana. Aku memiliki kekuatan hukum dan administrasi China," ujar Chen dengan suara yang penuh emosi dan air mata mengalir di pipinya.

Chen bersumpah, selama dirinya masih hidup, dia akan terus melanjutkan aksinya untuk melaporkan kondisi pasien virus Corona di lapangan.

"Aku hanya melaporkan apa yang aku lihat dan aku dengar," ucapnya.

"Bahkan kematian tidak membuatku takut! Jadi, menurutmu aku takut dengan Partai Komunis?" tukas Chen penuh emosi dan menahan tangis.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved