Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

VIRAL Puisi Terakhir Dokter Li Wenliang, Penemu Wabah Corona Wuhan: Aku Tidak Ingin Menjadi Pahlawan

Seorang misionaris mengunggah informasi terbaru terkait kematian Dokter Li Wenliang.

Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
WEIBO/TWITTER
Dokter Li Wenliang meninggal karena virus corona. Pemberi informasi awal tentang wabah virus corona di China. 

"Aku telah berjuang untuk pertarungan yang bagus.
Saya telah menyelesaikan lomba.
Saya telah memelihara iman.
Sekarang ada bagi saya mahkota kebenaran. "
2 Timotius 4: 7

Demikian unggahan  Dencio Acop soal Dokter Li Wenliang yang langsung viral di media sosial.

Sosok Dokter Li Wenliang

Li Wenliang lahir 12 Okktober 1986, di Beizhen, Liaoning, China.

Li Wenliang adalah dokter mata yang bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Mulai tahun 2004, ia belajar kedokteran klinis di Universitas Wuhan selama tujuh tahun dan memperoleh gelar Magister Kedokteran.

Setelah lulus, ia bekerja di Xiamen , Fujian, selama tiga tahun.

Dia kembali ke Wuhan pada 2014 untuk bekerja sebagai dokter mata di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Diketahui, Dokter Li Wenliang adalah dokter pertama kali menemukan wabah virus corona.

Dia sudah memperingatkan masyarakat dan Pemerintah China akan bahayanya setelah menemukan adanya virus corona jenis baru pada Desember 2019.

Li tengah menangani pasien yang menderita glaukoma di mana pasien tersebut juga membawa endemik virus corona.

Hal tersebut tidak disadari oleh Li hingga akhirnya timbul gejala virus corona pada dirinya.

Li melakukan sejumlah tes dan pemeriksaan dan hasilnya negatif, namun dalam pemeriksaan terbaru disebutkan bahwa ia positif terkena virus corona.

Li meninggal dunia setelah menceritakan kisahnya di atas tempat tidur di Rumah Sakit Pusat Wuhan.

Sosok yang dulu sempat dianggap menebar teror kini berbalik menjadi pahlawan yang tak didengar pemerintah saran-saran dan peringatan dininya.

Dr Li malah dipanggil polisi dan disuruh menandatangani surat yang menuduhnya "membuat komentar palsu" dan menyebarkan desas-desus, selang beberapa hari kemudian.

Dia mengunggah surat intimidasi polisi itu di jejaring sosial Weibo, akhir Januari.

Bunyi intimidasi polisi itu adalah ............

"Ini peringatan keras buat Anda: Bila tetap ngotot dengan kekurangajaran seperti itu dan terus melakukan tindakan ilegal ini, Anda akan dibawa ke pengadilan. Mengerti?" demikian warning intimidasi surat polisi tersebut.

Di bawah tekanan, Dr Li menambahkan tulisan tangan yang menyatakan, "Ya, paham".

Li Wenliang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) setelah terinfeksi virus saat merawat pasien di Wuhan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved