Pemulangan Eks ISIS
Kontroversi Pemulangan WNI Eks ISIS: Komnas HAM Akan Libatkan Kelompok Keagamaan
Menurut Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam pemulangan 600 WNI eks ISIS tidak sekedar di profiling terkait gender.
"Karena suaminya sudah meninggal, mereka tidak punya paspor lagi mereka ingin pulang," jelas Sofyan dalam tayangan Talk Show TVOne pada Jumat (7/2/2020).
Bebeberapa di antaranya telah kehabisan perbekalan, guna menyambung hidup di lokasi tinggalnya.
"Mereka sudah kehabisan bekal dan uang, dan dalam kondisi yang mencekam."
"Hampir tiap hari pesawat dari Rusia dan Suriah membombardir kota Idlib itu," lanjutnya.
Namun, pemikiran dan doktrin yang dibawa oleh WNI eks ISIS ini meresahkan.
Sofyan juga membenarkan hal ini.
Dia menilai, ada kemungkinan para WNI alumni ISIS itu hanya bersandiwara agar dipulangkan ke Indonesia.
"Yang kita khawatirkan adalah pragmatisme atau oppoturnity ya, artinya mereka berpura-pura menyesal lalu mereka masuk, ini yang kita khawatirkan," ungkapnya.
Sebab ada beberapa kasus terkait WNI yang sudah dideportasi ke Indonesia.
Namun, mereka mengulangi kejadian yang sama, bahkan melakukan berani melakukan bom bunuh diri.
"Ada Ruli dan Ulfa, mereka 2017 ketemu saya di Kemensos, mereka dideportasi dari Turki."
"Akhirnya mereka 2019 melakukan bom bunuh diri di Filipina," cerita Sofyan.
Kejadian yang sama juga pernah terjadi di Medan.
Mantan teroris ini menceritakan, di Mapolda Sumatera Utara terjadi penyerangan oleh orang yang pernah dideportasi dari Turki ke Indonesia.
Terkait hal ini, Pengamat Teroris, Ridwan Habib mengatakan menyembuhkan ideologi seseorang itu memang sulit.