Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

King of The King

Jenderal Andika soal Presiden King of The King, Dony Pedro Anggota TNI: Itu Tanggung Jawab Saya

Jenderal Andika mengungkapkan, Dony merupakan anggota berpangkat Letnan Satu yang bertugas di Pusat Persenjataan Infanteri di Bandung.

Editor: Aldi Ponge
KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa saat memberikan keterangan pers soal Enzo Zenz Allie di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dony Pedro, Presiden King of The King ternyata seorang Anggota TNI aktif dari Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD, Bandung.

Pria itu telah ditahan sejak 31 Januari 2020 di Polisi Militer Kodam III/Siliwangi Bandung.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa mengaku kecolongan.

"Kami juga baru tahu, kami merasa juga kecolongan, tapi itu tanggung jawab saya," kata Andika kepada wartawan seusai menghadiri peresmian patung Soekarno di Kompleks Akmil Magelang, Jumat (7/2/2020) sore.

Andika mengungkapkan, Dony merupakan anggota berpangkat Letnan Satu yang bertugas di Pusat Persenjataan Infanteri di Bandung.

"Sudah kita tahan sambil melakukan proses hukum, tidak akan kita lepas,” tegasnya.

Andika menyatakan dari hasil investigasi oleh TNI, kasus ini mengarah pada tindak pidana penipuan.

Pihaknya juga menelusuri keterlibatan pengikutnya yang diduga dari kalangan sipil.

“Kami kawal bener sehingga proses hukum ini dalam hal penegakan KUHP militer itu benar-benar memberikan rasa keadilan kepada korban-korban penipuan,” tutur Andika.

Ia mengaku, adanya kasus ini menjadi sebuah evaluasi bagi satuannya.

Pihaknya berharap agar masyarakat tidak segan memberikan infomasi terkait personelnya yang menyimpang dari hukum dan norma.

“Ya, ini satu evaluasi seperti saya bilang tadi, kami kecolongan dan kami pasti akan terus memperbaiki. Justru info-info dari masyarakat ini, kita butuhkan sehingga kita bisa tahu lebih dini jangan sampai terlanjur bablas seperti Letnan Satu D,” katanya.

Sebelumnya kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Candra Wijaya mengungkapkan, Dony Pedro berdinas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD, Bandung.

Dony Pedro, yang diklaim sebagai King of The King, merupakan anggota TNI aktif yang berpangkat Letnan Satu.

Informasi tersebut sebelumnya diungkapkan oleh pengikut sekaligus petinggi King of The King Juanda, yang lebih dulu tertangkap.

"Benar bahwa saudara Dony Pedro anggota TNI aktif, pangkat Letnan Satu, berdinas di Pussenif," ungkap Candra kepada Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Saat ini, Dony dikatakan sedang menjalani proses hukum melalui pengadilan militer di Bandung.

Proses hukum tersebut, kata Candra, telah dilakukan sejak 31 Januari 2020 dengan dugaan tindak pidana penipuan.

"Yang bersangkutan sudah mulai menjalani proses hukum sejak tanggal 31 Januari 2020 di Pomdam III/Siliwangi karena diduga telah melakukan tindak pidana penipuan," ujarnya.

Sebelumnya, Juanda (48), pengikut sekaligus petinggi King of The King asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebut Dony Pedro adalah anggota TNI aktif.

"Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif," kata Juanda.

Dony Pedro mengaku bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung kepada Juanda.

Juanda meyakini bahwa pimpinan King of The King bukan tentara gadungan.

Kepada Juanda, Dony menunjukkan Kartu Tanda Prajurit TNI.

Pada kartu itu tertera Dony Pedro berpangkat Letnan Satu Infanteri.

"Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," kata Juanda.

Informasi bahwa Dony Pedro sebagai anggota TNI diketahui setelah polisi menangkap Juanda, pengikut sekaligus petinggi King of The King.

Juanda mengatakan bahwa Dony Pedro memang mengaku bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.

Juanda meyakini bahwa pimpinan King of The King bukan tentara gadungan.

Kepada Juanda, Dony Pedro juga menunjukkan Kartu Tanda Prajurit TNI.

Pada kartu itu tertera Dony Pedro berpangkat Letnan Satu Infanteri.

"Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," kata Juanda.

Sebelumnya telah beredar luas di media sosial Twitter, Kamis (30/1/2020), sebuah unggahan menyebut saldo rekening kerajaan King of The King sebanyak Rp 720 triliun tersimpan di Bank BNI.

Akun Twitter @BigAlphaID membagikan unggahan tersebut.

Unggahan tersebut telah di-retweet lebih dari 1.000 kali dan disukai sebanyak 1.200 kali, hingga Jumat (7/2/2020) pukul 12.00 WIB.

Dalam unggahannya, akun tersebut menuliskan "Saldo" rekening King of The King di BNI sebanyak Rp 720 T. Wuow!".

Lantas, benarkah informasi yang beredar ini?

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi terkait informasi tersebut, Corporate Secretary BNI Meiliana mengatakan, unggahan yang menyebutkan King of The King memiliki saldo rekening sebanyak Rp 720 triliun adalah tidak benar alias hoaks.

Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan King of The King ke kepolisian karena pemalsuan.

"Itu tidak benar.

Kami juga sudah melaporkan ke kepolisian atas kasus pemalsuan dokumen tersebut," katanya kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2020).

Pelaporan tersebut, imbuhnya, guna memberikan efek jera kepada terduga pelaku dan pihak lain yang berniat melakukan pelanggaran yang sama.

Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat waspada apabila menemukan pihak-pihak yang bermaksud melakukan penipuan dengan menggunakan dokumen bersimbol BNI.

"Setiap dokumen yang berlogo BNI dan berisi informasi kepemilikan sejumlah dana sebaiknya diverifikasi ke cabang-cabang BNI terdekat," papar dia.

Adapun pihaknya telah melapor ke pihak kepolisian melalui Kepolisian Resor Kutai Timur, Kalimantan Timur, pada Jumat (31/1/2020).

Laporan tersebut, kata Meiliana, ditujukan kepada terlapor berinisial BU terkait perkara pemalsuan dokumen dengan menggunakan logo dan nama perusahaan BNI.

"Dengan laporan ini, BNI mengharapkan akan dapat menekan jumlah kasus pemalsuan dokumen serupa ke depan," tutupnya. (*)

SUMBER: https://regional.kompas.com/read/2020/02/08/06314841/presiden-king-of-the-king-dony-pedro-anggota-tni-aktif-ksad-akui-kecolongan?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved