Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Virus Corona

WNI di Singapura Positif Terinfeksi Virus Corona, Tak Bisa Dipulangkan ke Indonesia, Ini Penyebabnya

Berdasarkan aturan WHO, pemerintah suatu negara hanya diperbolehkan mengevakuasi warganya yang dinyatakan sehat.

Editor: Frandi Piring
TRIBUN/PUSPEN TNI/LETNAN KUNCORO
Petugas mengenakan masker dan hazmat suit sebelum melakukan evakuasi WNI yang tiba dari Wuhan di lokasi observasi Hangar Lanud Raden Sajad, Natuna, Kepri, Minggu (2/2/2020). WNI yang sebelumnya transit terlebih dahulu di Batam tersebut dievakuasi dari Wuhan, China, akibat merebaknya wabah Virus Corona. TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI/LETNAN KUNCORO 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemulangan WNI yang positif terinfeksi virus corona di Singapura belum bisa dilakukan. 

Alasannya terdapat aturan dari World Health Organization (WHO) yang melarang evakuasi warga apabila sedang terjangkit virus corona.

"Kemungkinan dipulangkan. Tetapi kan masalahnya kalau menurut protokol WHO, orang yang sakit tidak boleh dievakuasi," kata Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Berdasarkan aturan WHO, pemerintah suatu negara hanya diperbolehkan mengevakuasi warganya yang dinyatakan sehat. 

Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) pagi.
Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020) pagi. ((Facebook Tribun Batam))

Muhadjir mencontohkan kasus tiga WNI di Wuhan yang tidak bisa dievakuasi karena dalam kondisi sakit meski belum dipastikan terinfeksi virus corona.

"Kalau mengacu pada protokol WHO begitu. Sama dengan kayak di Cina. Kan ada tiga orang yang tak lolos screening kesehatan, jadi tak bisa ikut dievakuasi. Mohon dicatat itu sakitnya bukan corona, jadi di sana itu pusing saja enggak boleh berangkat. Harus betul-betul sehat, baru bisa dievakuasi," kata Muhadjir.

 Saat ini menurut Muhadjir pemerintah Indonesia sedang berkoordinasi dengan pemerintah Singapura agar WNI yang terinfeksi virus Corona tersebut mendapatkan perawatan.

Sehingga, nantinya dapat dipulangkan ke Indonesia.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat ini sedang berupaya mencari alternatif terbaik bagi WNI tersebut.

"Bagaimanapun mereka adalah WNI kami sehingga kami harus hadir menangani kasus ini. Mudah-mudahan ini satu satu-satunya, tidak ada tambahan lagi," katanya.

Batik Air pembawa 245 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, mendarat di Tanah Air, tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.
Batik Air pembawa 245 WNI yang dipulangkan dari Wuhan, mendarat di Tanah Air, tepat pada pukul 08.30 WIB dan mendarat dengan aman di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau. (KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Mengenai biaya perawatan WNI tersebut menurut Muhadjir masih dibahas pemerintah.

Karena menurutnya berhubungan dengan protokol kebijakan negara lain.

"Masih dicari peluang supaya bagaimana tertangani saja, terawat dengan baik," katanya.

Bekerja sebagai asisten rumah tangga

 Pemerintah Singapura melaporkan enam kasus baru penyebaran virus corona di wilayahnya.

Satu dari enam orang yang terinfeksi virus corona merupakan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia.

Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 44 tahun diketahui bekerja sebagai asisten rumah tangga pada seorang perempuan yang juga tertular virus corona.

Mereka tinggal di Jalan Bukit Merah, Singapura.

Belum ada informasi detail mengenai identitas WNI tersebut.

Namun disebutkan, majikan WNI tersebut merupakan warga negara Singapura yang bekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko produk-produk kesehatan Cina di Cavan Road, Lavender.

Toko itu menjadi tempat yang kerap dikunjungi turis dari Cina.

Oleh Otoritas Kesehatan Singapura, empat dari enam orang yang terinfeksi virus corona diketahui tidak melakukan perjalanan dari Wuhan, Cina.

Empat orang itu adalah perempuan.

Kasus ini terbilang baru, karena penularan virus corona terjadi setelah melakukan kontak atau interaksi dengan rombongan turis dari Cina.

Tiga dari empat perempuan diketahui melayani atau berinteraksi dengan turis asal Cina yang berlibur ke Singapura.

Dua orang bekerja di Yong Thai Hang, sebuah toko produk kesehatan Cina di Cavan Road, di Lavender, yang melayani kelompok tur Cina.

Ketiga, asisten rumah tangga berkewarganegaraan Indonesia.

Sedangkan yang keempat adalah pemandu wisata.

Empat perempuan itu melakukan kontak dengan rombongan turis asal Cina.

Departemen Kesehatan menjelaskan, rombongan turis Cina itu tiba di Singapura pada 22 Januari lalu.

Sehari setelah itu, mereka mengunjungi Yong Thai Hang, sebuah toko produk-produk kesehatan Cina di Cavan Road, Lavender, Singapura.

Rombongan turis itu juga mengunjungi beberapa lokasi lainnya.

Dilaporkan pula, rombongan turis Cina itu sempat melakukan perjalanan ke Malaysia pada 24-26 Januari lalu, sebelum kembali ke Singapura melalui Woodlands Checkpoint pada 27 Januari dini hari.

Dilaporkan rombongan turis Cina itu terbang dari Terminal 1 Bandara Changi pada 27 Januari pagi hari, sekitar pukul 06.00 waktu setempat.

Tidak disebut mereka terbang ke mana.

Selain itu, dua kasus lain terjadi kepada warga Singapura yang baru kembali dari Wuhan pada penerbangan Kamis (30/1/2020) lalu.

Secara total, sekarang ada 24 kasus dikonfirmasi virus corona di Singapura.

"Empat kasus baru merupakan "penularan lokal", ujar Menteri Kesehatan Gan Kim Yong pada Selasa (4/2/2020).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WNI yang Terinfeksi Virus Corona di Singapura Tidak Bisa Dipulangkan ke Indonesia, Ini Penyebabnya, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/02/06/wni-yang-terinfeksi-virus-corona-di-singapura-tidak-bisa-dipulangkan-ke-indonesia-ini-penyebabnya?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved