Wabah Virus Corona
CERITA Muhammad Fadli Yang Masih Berada di China, Virus Corona Bunuh 29 Orang di Tempat Tinggalnya
Mahasiswa asal Indonesia bernama Muhammad Fadli masih berada di China. Dia mengaku tak takut dan masih merasa aman di tempat dia tinggal.
"Kalau ada, sampai sini ya saya observasi dua minggu," sambungnya sembari tertawa.
Mengetahui rencana Fadli untuk pulang merupakan keinginan orang tuanya, Terawan mengatakan akan mendekati para orang tua yang anak-anaknya masih berada di China.
"Saya tinggal mendekati orang tua, lebih murah," kata Terawan.
Sementara itu, Ahli Epidemiologi atau Virus dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menganjurkan WNI yang masih bertahan di China (di luar Provinsi Hubei) untuk tetap berada di sana.
Pasalnya, menurut Syahrizal, saat ini yang perlu dicegah adalah munculnya kasus baru dari virus mematikan itu.
"Kita harus mengerti bahwa yang kita perhatikan sekarang, jangan sampai ada kasus baru muncul," kata Syahrizal, Rabu (5/2/2020).
"Itu dengan cara, orang yang sakit sudah ada di rumah sakit, di ruang isolasi, lalu orang-orang yang sehat ini jangan sampai bertemu, jadi upaya karantina ini sebetulnya yang penting mengikuti proses di sana, saya kira nggak perlu pulang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Syahrizal menekankan bahwa karantina memang perlu dilakukan.
"(WNI) yang ada di sana (China) maupun Natuna, kita menyebutnya sebagai social context, yaitu orang-orang yang berasal dari negara yang ada kasus konfirmasinya," kata Syahrizal.
"Prinsip dasarnya, kita memang harus lakukan karantina buat mereka," tambahnya.
"Saya anjurkan tetap di sana, yang penting KBRI memperhatikan logistiknya," sambung Syahrizal.
Di lain pihak, orang tua WNI yang diobservasi di China, Tri Suto, mewajarkan keinginan orang tua Fadli yang meminta anaknya pulang.
"Waktu pertama kali virus corona merebak, pikiran orang tua pokoknya pulang, pulang, pulang, nggak ada yang lain," kata ayah Aprilia Mahardini itu, Rabu (5/2/2020).
Seorang WNI Tertular Virus Corona
Diberitakan sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) dinyatakan positif terjangkit virus corona.
