Virus Corona
Terkait Evakuasi WNI di Cina, Keluarga Ini Tak Ingin Anak Mereka Kembali
Amukan virus corona di Cina tak membuat gentar keluarga salah satu mahasiswa Bolmong yang kuliah di Cina.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Amukan virus corona di Cina tak membuat gentar keluarga salah satu mahasiswa Bolmong yang kuliah di Cina.
Mereka tetap ingin anak mereka melanjutkan kuliah di Cina.
"Kami tiap menit nonton televisi yang menyiarkan virus corona, tiap hari pula kami berhubungan dengan anak kami lewat ponsel.
Keadaan masih aman, jarak antara kota Wuhu tempatnya menuntut ilmu dan Wuhan adalah 500 kilometer, mereka
mendapatkan penjagaan ekstra dari kampus, kami memang sempat khawatir, tapi sekarang tidak," kata seorang wanita yang
mengaku tante dari mahasiswa yang kuliah di Cina saat dijumpai Tribun, Sabtu (1/2/2020).
Nama narasumber dan mahasiswa tidak disebut atas permintaan keluarga.
Sang ponakan yang berlatar belakang miskin, sangat ingin melanjutkan kuliah di Cina demi mengubah hidup.
Ia khawatir jika sang ponakan dipulangkan tak akan kembali lagi.

"Ia punya tekad baja untuk mengubah hidup, jalan sudah terbuka baginya yakni kuliah di Cina. Kami akan sangat kecewa jika ia kembali ke sini dan ngangur lagi," katanya.
Sebut dia, ayah ponakannya hanyalah sopir, sedang ibunya adalah ibu
rumah tangga.
Keduanya bermukim di Manado. Seluruh keluarga terlibat dalam pemberangkatan ponakannya itu yang serba rumit.
"Ia nyaris tak berangkat, tapi kami semua membantu sampai akhirnya ia bisa berangkat, dialah bintang yang akan mengubah hidup
kami," kata dia berkaca - kaca.
Tiap hari keluarga menggelar doa bersama agar ponakannya dijauhkan dari virus corona.
Pernah dilakukan ibadah khusus untuk ponakannya.
"Kami yakin Tuhan Yesus pasti menjaganya," katanya.
Pernah keluarga shok berat gara gara sang ponakan sakit dengan gejala mirip virus corona.
Kabar yang diperoleh, sang ponakan hendak dibawa ke salah satu rumah sakit khusus.
"Kami waktu itu shok, berdia dengan air mata dan mujizat itu ada, ia hanya sakit biasa, demam karena pergantian cuaca," sebut dia.
Ia yakin mujizat akan datang juga kali ini.
Sang ponakan tidak akan dipulangkan meski sudah ada imbauan presiden Jokowi untuk memulangkan mahasiswa di provinsi Hebei.
"Semoga virus itu cepat hilang," kata dia.
Pemkab Bolmong mempertimbangkan untuk menarik sementara mahasiswa Bolmong di Cina.
Diketahui Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk memulangkan semua warga negara indonesia di provinsi Hebei Cina.
Wuhu, kota dimana para mahasiswa kuliah berada di provinsi tersebut.
"Sementara dikoordinasikan oleh dinas pendidikan," kata Sekda Bolmong Tahlis Gallang kepada Tribun Manado via WA.
Kadis Pendidikan Bolmong Renti Mokoginta mengatakan, pihak Conch pasti memulangkan para mahasiswa jika keadaan bahaya.
Namun, saat ini keadaan mahasiswa masih aman.
"Kota mereka terpaut jarak 400 an kilo dari Wuhan, setiap hari kesehatan mereka diperiksa," kata dia.
Perwakilan PT Conch Nelly mengatakan, pihaknya menanti arahan dari KBRI untuk memulangkan para mahasiswa.
"Jika keadaan berbahaya tentu ki pulangkan," katanya.
Ungkap Nelly, kondisi terkini mahasiswa Bolmong di cina masih aman. Pihak PT Conch selalu memantau kondisi kesehatan tiap
mahasiswa secara mendetail.
"Saya selalu monitoring kondisi mereka. Setiap hari beri laporan tentang keadaan misalnya suhu tubuh mereka," kata dia.
Dikatakannya pihak universitas semaksimal mungkin menjaga para mahasiswa.
Mereka tidak diizinkan keluar area universitas.
"Bahkan para dosen membelikan makanan terhadap mereka," kata dia. (art)
• Bersiap Hadapi Virus Corona di Wuhan, Video Momen Haru Tim Evakuasi WNI saat Lantunkan Doa Bersama