Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Implementasi Pemilu Ramah Lingkungan

Diskusi Implementasi Pemilu Ramah Lingkungan di Tribun Manado

Acara diskusi bertema Implementasi Pemilihan Umum (Pemilu) Ramah Lingkungan digelar di ruang meeting Kantor Tribun Manado, Sabtu (01/02/2020).

Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUN MANADO/DEWANGGA ARDHIANANTA
Acara diskusi bertema Implementasi Pemilu Ramah Lingkungan di Tribun Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara diskusi bertema Implementasi Pemilihan Umum (Pemilu) Ramah Lingkungan digelar di ruang meeting Kantor Tribun Manado, Sabtu (01/02/2020).

Forum discussion group (FGD) diadakan oleh Yayasan Mareean Bumi Lestari bekerja sama bersama Tribun Manado.

Pengantar diskusi ialah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Herwyn J H Malonda.

"Isinya memberi banyak masukan terhadap nantinya ini kan semua harapan ke depan untuk pemilu, itu tadi masukan-masukan terkait dengan regulasi dan implementasi," kata Herwyn.

Ia berharap, ada upaya minimalis dari pemangku kepentingan, Bawaslu dan masyarakat nantinya Pemilu ke depan bisa dilaksanakan secara efektif dan efisiensi itu yang utama.

"Sebenarnya di regulasi sudah ada, cuma kan terkait dengan konsistensi pemilih itu berdiri sendiri dari kehidupan masyarakat," tuturnya.

Foto Bersama setelah Acara diskusi bertema Implementasi Pemilu Ramah Lingkungan
Foto Bersama setelah Acara diskusi bertema Implementasi Pemilu Ramah Lingkungan (TRIBUN MANADO/DEWANGGA ARDHIANANTA)

Lanjutnya, pemilih itu ada di kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara serta pemerintah ada di dalam.

"Bisa juga pemerintah terlibat aktif misalkan tadi aturan tentang larangan pemasangan alat bahan (kampanye) di pohon kan sebelum adanya Pemilu," jelasnya.

Ia menyatakan, harusnya ada keterlibatan langsung termasuk pengaturan-pengaturan.

"Jadi ini masukan-masukan yang sangat positif sebenarnya ini terkait lingkungan," tambahnya.

Herwyn menyatakan, berharap dalam Pemilu penggunaan kertas dan plastik hendaknya dikurangi berarti kalau tidak ada yang pengaturan tentang tata kelolanya yang penting.

"Mulai dari mana ini dibersihkan bagaimana prosesnya didaur ulang lagi atau bagaimana itu harus keterlibatan," ujarnya.

Pungkasnya, jangan sampai dibiarkan barang-barang bekas hasil pemilu justru malah dirusak atau dibakar.

"Kalau ini kita menilai suatu terobosan yang bagus mulai dengan memperhatikan aspek lingkungan dalam penyelenggaraan Pemilu," kata Marlon Kamagi, Direktur Bank Sampah.

Tambahnya, penyelenggaraan Pemilu dalam data yang disampaikan pada diskusi sangat berpengaruh terhadap lingkungan terkait penggunaan kertas dan plastik.

"Ke depan diharapkan kalau ada kerja dengan pihak pengelola sampah khususnya bank sampah berarti kita bisa mengurangi sampah ke TPA sampah ke lautan karena ada proses pengolahan dari sumber pelaksana kegiatan," ujarnya.

Pungkasnya, misalnya ada pertemuan itu biasanya menghasilkan sampah tapi ke depan jika melibatkan pengelola sampah itu bisa mengurangi sampah ke TPA.

Turut hadir pula dalam kegiatan ini, F F Warouw, Sulaiman Mappiasse, Sterry Lumempouw, Johny Tarole, Hendri Gunawan, Charlis Thomas, Marlon Kamagi.

Selain itu hadir juga Richard Pangkey, Karel N, Edwin Wantah, Aswin Lumintang, Ferry Daud Liando, Victory Potty, G Tumbel, Franky S, Taufik Bilfaqih, Johnny A Suak dan Meidy Tinangon.

(Tribunmanado.co.id/Dewangga Ardhiananta)

BERITA TERPOPULER :

 Tidur Pakai Kipas Angin Bukan Penyebab Paru-paru Basah tapi Penyakit ini

 Berikut Daftar Harga BBM Resmi Turun Mulai Hari Ini Sabtu 01 Februari 2020

 Jelang Hasil Autopsi Lina Diumumkan, Fakta Terungkap: Lina Minum Teh Buatan Teddy Sebelum Meninggal

TONTON JUGA :

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved