Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

Akibat Virus Corona, Harga Masker Naik 6 Kali Lipat, dari Rp 280 Ribu Sekotak Jadi Rp 1.669.096

Akibat virus corona yang merebak, harga masker di China naik enam kali lipat.

Editor: Alexander Pattyranie
AFP/CHARLY TRIBALLEAU via KOMPAS.com
Masker dalam jumlah banyak dibeli warga dari sebuah apotek di daerah Akihabara Tokyo, Jepang, Senin (27/01/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akibat virus corona yang merebak, harga masker di China naik enam kali lipat.

Pihak toko obat di ibu kota China itu pun akan didenda sebesar 3 juta yuan atau sekitar Rp 5,9 miliar. 

Pasalnya, toko itu menaikkan harga masker hampir enam kali lipat dari harga rata-rata di tengah penyebaran wabah virus corona.

Wabah virus corona, yang dimulai dari pusat kota Wuhan akhir tahun lalu, telah menewaskan 132 orang dan

6.000 orang lainnya telah terinfeksi di China.

Denda Administrasi

Melansir Reuters,  pemberitahuan tentang denda administrasi telah dikeluarkan untuk Beijing Jimin Kangtai Pharmacy

karena telah menaikkan harga masker N95 secara signifikan. 

Toko tersebut menaikkan harga sekotak masker bermerek 3M menjadi 850 yuan atau setara Rp 1.669.096,00

Padahal harga rata-rata untuk sekotak masker tersebut hanya 143 yuan atau sekitar Rp 280.800,00. 

Sejak Kamis (23/1/2020), pihak berwenang telah menginvestigasi 31 kasus pelanggaran harga sejak diberlakukannya

peningkatan pengawasan harga alat pelindung dan aktivitas ilegal yang dihukum, seperti menimbun atau

memalsukan informasi tentang kenaikan harga.

Menurut pemerintah kota, di ibu kota Shanghai, pengelola pasar kota memerintahkan penutupan sebuah toko

obat yang menjual masker yang menjual masker di bawah standar.

Pengelola juga telah meminta toko tersebut untuk mengembalikan uang kepada pembeli dan membuang

masker-masker yang belum terjual.

Donasi masker

Di sisi lain, kebutuhan masker menjadi sangat besar lantaran kekhawatiran terkait dengan virus corona ini terus

menjadi perhatian masyarakat internasional. 

Masker pun menjadi sebuah komoditas yang sangat bernilai.

Melansir BBC,  seorang warga desa bernama Hao Jin di Changde, sebelah Provinsi Hubei, memutuskan

untuk menyumbangkan hampir 15.000 masker wajah. 

Tahun lalu, ia bekerja di pabrik masker.

Namun, kemudian Hao Jin mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Namun, perusahaan tidak mampu membayar gajinya tersebut. 

Saat itu, ia justru diberi 15.000 masker senilai 20.000 yuan atau sekitar Rp 39,2 juta.

Hao Jin pun membawa masker-masker tersebut ke rumahnya hingga ia mendengar berita tentang kurangnya

masker dalam wabah virus corona ini.

"Saya pikir saya akan menyumbangkan masker yang saya miliki kepada mereka yang membutuhkan.

Saya berharap masker-masker ini dapat lebih bermanfaat dan bernilai," tuturnya sebagaimana diberitakan BBC.

Hao Jin juga menyimpan beberapa masker untuk keluarganya.

Selain itu, ia membagikan sebagian masker tersebut kepada orang-orang di desanya sebelum menyumbangkan

sisanya kepada orang-orang di daerahnya secara lebih luas. 

(Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah)

BERITA TERPOPULER ;

 CATAT, 4 Hari Lagi WhatsApp Tak Bisa Dipakai di HP Android Ini, Segera Cek Ponselmu!

 Profil Ronny Franky Sompie, Dari Lulus AKPOL Hingga Alasan Yasonna Laoly Mencopotnya

 Viral Video Wanita Meninggal saat Berbelanja, Tiba-tiba Terjatuh hingga Disebut karena Virus Corona

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jumlah Masker Terbatas karena Virus Corona, Harga Naik hingga 6 Kali Lipat"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved