Olly ‘Kunci’ Calon Kepala Daerah di Minsel-Bitung-Bolsel
PDIP Sulawesi Utara memastikan mencalonkan 3 kader maju Pilkada Serentak 2020. Ketiga incumbent (petahana) pemilik ‘tiket’ adalah Bupati
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Petahana Berpeluang Besar
Dr Ferry Liando, Pengamat Politik dari Unsrat menilai incumbent atau petahana berpeluang besar menang. Dengan kekuasaan yang dipegang, bisa mengendalikan banyak pihak terkait semisal ASN dan organisasi masyarakat. Mengendalikan kebijakan bahkan anggaran.
Incumbent tetap ada saja peluang gagal, tapi peluang menang lebih besar. Sistem politik, saat ini, mengatur kepala daerah menjabat 10 tahun, ada jeda setelah melalui 5 tahun pertama, kemudian mencalonkan diri lagi. Sistem ini sama dengan Amerika Serikat. Maksudnya, saat terpilih, lalu usai memerintah 5 tahun, dievaluasi lagi.
Logikanya jika berhasil dipilih lagi, jika dianggap tidak berhasil maka tidak terpilih. Tapi itu bisa terjadi di kondisi pemilih rasional. Sepertinya belum demikian di Indonesia, meski pemilih rasional tetap ada. Kalau di Indonesia, punya duit bisa dipilih. Baik dipilih parpol maupun masyarakat pemilih.
• Anggota DPR Adu Mulut saat Rapat Bareng Firli
Perhelatan politik di Indonesia belum lepas dari pengaruh kekuasaan hingga ke bawah. Incumbent bisa menang karena gampang memobiliasi, misalnya ASN.
ASN mau tak mau menurut, karena ancamannya bisa dimutasi. Belum lagi ulah oknum memanfaatkan bantuan pemerintah. Pilkada itu cara untuk memilih pemimpin terbaik. Semua untuk mencapai cita -cita Indonesia mencapai masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu jika salah memilih pemimpin, jangan harap cita-cita tercapai. (ryo)