Helmy Yahya, dari Enggan hingga Tertantang Memajukan TVRI
Helmy Yahya sebenarnya enggan memimpin TVRI. Namun,karena seseorang, ia bersemangat memperbaiki televisi milik negara yang di nomor buncit.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
kinerja belum turun, bagaimana memotivasi orang untuk bekerja dengan kondisi seperti ini?
Anggaran kami kecil sekali, di bawah RRI, di bawah 1 triliun dan harus bersaing dengan tv lain yang budgetnya 3-
4 kali lipat di atas kami," kata Helmy.
Kemudian, di awal menjabat, Helmy pun harus berhadapan dengan kedatangan era digitalisasi yang terus menggerus keberadaan TVRI sebagai lembaga penyiaran publik.
Tak hanya itu, ditemukan Helmy bahwa pengelolaan keuangan TVRI kala itu mengalami tiga kali disclaimer
berturut-turut alias hatrick.
Namun demikian, melihat banyaknya hal yang perlu diperbaiki di badan TVRI, bagi Helmy justru menjadikan hal
tersebut sebagai tantangan dan ia pun bersyukur dipilihkan direksi yang dikatakannya demikian luar biasa
dalam memberikan dukungan.
Sebagian di dalam direksi TVRI dikatakan Helmy merupakan orang yang telah dikenalnya dengan baik.
Dua orang di antaranya sangat akrab dengan Helmy dan pernah bekerja sama, mereka adalah Ahmi Jaya Putra dan Isman Rahmanto.
Helmy pun minta keduanya untuk mengabdi kepada negara dengan bekerja di TVRI, sekalipun keduanya kala itu
sedang bekerja di lembaga media asing dengan gaji fantasi.
"Keduanya orang yang sangat lurus, akuntan bisa juga auditor. Alhamdulillah kami sangat kompak, penuh
dengan integritas, egaliter, turun langsung dan memberikan contoh langsung kepada semua pegawai TVRI,"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/helmy-yahya-dan-kuasa-hukumnya-chandra-marta-hamzah.jpg)