Virus Corona
Antisipasi Virus Corona, Perhotelan di Manado Siapkan Hand Sanitizer dan Masker
Perhotelan di Manado turut waspada mengantisipasi ancama virus Corona penyebab pneumonia asal Tiongkok.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perhotelan di Manado turut waspada mengantisipasi ancama virus Corona penyebab pneumonia asal Tiongkok.
GM Swiss-Belhotel Maleosan Manado, Enggelien Makalew mengatakan, pihaknya menempatkan hand sanitizer di area publik.
Ada di resepsionis, restoran, kolam renang hingga B-One Karaoke.
"Sehingga ketika tamu datang, mereka bisa mengaksesnya," kata dia.
Selain itu, wujud siaga lainnya ialah sosialisasi cara menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran virus kepada seluruh karyawan.
"Tatacara menjaga higienitas seperti pentingnya mencuci tangan, menggunakan masker, menghindari kontak langsung dengan yang sakit hingga tak menyentuh alat pernapasan ketika baru dari area publik," katanya.
Kemudian, hotel di bilangan Jalan Sam Ratulangi itu menyediakan masker untuk tamu hotel.
"Ketika mereka butuh, bisa minta di resepsionis. Karyawan yang beraktivitas di house keeping juga wajib bermasker," kata Eng, sapaannya.
Terkait itu, pihaknya juga akan menempatkan media berisi langkah-langkah mengantisipasi ancaman virus Corona.
Media itu bakal ditempatkan di lobby dan area publik di hotel sehingga bisa dilihat tetamu.
Terpisah, GM Ibis Manado City Center Boulevard, Rispugih menyatakan hal senada.
Katanya, tamu maupun pengunjung disediakan hand sanitizer.
Fasilitas itu tersedia di resepsionis, area lift, koridor dan area publik seperti lobby dan resto.
"Kami tetap menerapkan prosedur standar terkait mengantispasi ancaman virus maupun penyakit lainnya," kata Rispugih
Sementara, Djemie Lala, GM Grand Whiz Manado juga menegaskan hal sama.
Pihaknya menyediakan hand sanitizer untuk para tamu. Itu tersedia di resepsionis dan kamar.
"Masker juga ada di resepsionis. Ketika mereka minta, sudah tersedia," jelas Lala. (ndo)
• Terkait Perlu Tidaknya Pembatasan Penerbangan dari Cina, dr Adi Tucunan: Itu Masih Perdebatan