Istana Negara Aman dari Ancaman Banjir, Pintu Masuk Monas Diterjang Air Bah
Genangan terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat, pintu masuk Monas dekat Istana Negara.Ketinggian air sekitar 20 cm - 25 cm.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Sigit Sugiharto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hujan deras yang mengguyur sekitaran Jakarta menimbulkan sejumlah genangan di sekitar Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Berdasarkan video yang tersebar di media sosial, genangan terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat, pintu masuk Monas dekat Istana Negara.
Keterangan video itu menjelaskan ketinggian air sekira 20 sampai 25 sentimeter.
Kasatpel Perhubungan Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Charles H Samosir, membenarkan video tersebut.
"Ya benar, itu di pintu barat laut Monas, dekat Taman Selayang Pandang," ujarnya, Jumat(24/1).
Ia melanjutkan, hujan deras menyebabkan genangan di sejumlah titik di area Monas. Genangan rata-rata
berkisar antara 10 sampai 25 sentimeter.
• Info BMKG 24-26 Januari 2020: Waspada Potensi Hujan Lebat Jelang Imlek, DKI Jakarta Siaga Banjir
"Terjadi genangan di lampu merah KKP dekat Gambir, Medan Merdeka Selatan, dan Medan Merdeka Utara," terangnya.
Menurut Charles, genangan terjadi sekira pukul 10.00 WIB kemudian mulai surut sekira pukul 11.30 WIB.
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat tak merekayasa lalu lintas lantaran genangan masih bisa dilalui oleh kendaraan.
"Genangan itu paling mencapai hanya di atas mata kaki sedikit. Sementara itu lokasi saat ini sudah surut. Aman untuk dilalui," pungkasnya.
Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan sejauh ini Istana Negara aman dari
ancaman genangan meski wilayah banjir sempat kebanjiran.
• Ide Anies Baswedan Informasikan Banjir Pakai Toa Kalah dari Gong Pendeteksi Bencana Buatan Anak SMK
Menurutnya sudah ada pompa yang disiapkan di sekitar kawasan Juanda apabila banjir menerjang.
"Kalau istana itu ada hubungannya dengan saluran di Jalan Juanda. Di sana biasanya kita siapkan pompa supaya
nggak sampai ke istana. Tapi ini belum ada (ancaman genangan)" katanya.
Genangan yang terjadi di depan pintu masuk Monas, lanjut Hari bisa jadi lantaran saluran drainase yang
terhambat atau karena aliran hujan lokal yang terlalu deras.
Hal ini menurutnya menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
"Kalau genangan nggak sampai setengah jam surut itu nggak apa-apa. Dijaga jangan sampai buntu, ada sampah.
Kalau agak lama genangannya mungkin masih ada sampah-sampah," katanya.
Underpass Banjir
Terowongan yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat, terendam banjir pascahujan deras yang mengguyur
sejumlah wilayah di ibu kota tadi pagi.
Terowongan yang menghubungkan wilayah Sunter dan Kemayoran, Jakarta Pusat itu terendam hingga ketinggian empat meter.
Warga sekitar, Ahmad Al Hasan, mengatakan air yang merendam terowongan itu terjadi sekira pukul 08.00.
"Mulai hujan gerimis jam 06.00, kemudian makin deras beranjak naik pukul 07.00. Sejam kemudian terowongan
terendam. Ada sekitar empat meter dalamnya," terangnya.
Warga lainnya, Robiyanto, mengatakan, terowongan itu juga digunakan untuk para pedagang berjualan. Ada juga
sebuah wahana bermain mobil-mobilan di salah satu sisi terowongan.
Pantauan Wartawan Tribun di lokasi, gerobak dan sejumlah barang para pedagang dievakuasi keluar terowongan.
"Gerobak dan barang dagangan bisa diselamatkan. Sebagian mobil-mobilan ada yg masih kerendam, sisanya
bisa diangkat," ujar Robiyanto.
Ahmad menambahkan penyebab terowongan terendam diduga saluran air yang tersumbat.
"Banyak sampah di sekitar terowongan seperti sampah rumah tangga," tukasnya.
Sementara itu, baru ada satu pompa air yang dioperasikan untuk menyedot air.
Lima Kelurahan
Sejumlah permukiman warga di Jakarta Timur terdampak banjir imbas hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Jumat pagi.
Sedikitnya lima kelurahan yang tersebar lima kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi dan baru surut siang tadi.
Di wilayah Kampung Pulo dan Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara banjir tercatat di
ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter.
Kedua kawasan langganan banjir itu mulai terendam banjir sekira pukul 09.30 WIB dan baru berangsur surut
sekira pukul 11.00 WIB.
"Banjir karena hujan deras dari pagi, tapi warga enggak sampai mengungsi. Masih aman kalau cuma satu meter,"
kata satu warga Kampung Pulo, Syarif.
Di kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter merendam
warga RT 01/RW 03. Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan banjir berangsur surut sekira pukul
11.00 WIB saat intensitas hujan reda.
"Banjir karena hujan lokal, ketinggian air sekitar 30 sampai 50 sentimeter. Untuk penanganan kita menggunakan
pompa air agar banjirnya cepat surut," ujar Agus.
Sementara di Kecamatan Duren Sawit banjir dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter merendam warga
Kelurahan Malaka Jaya.
Pun dengan Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung yang tahun ini rencananya dipasang Disaster Warning
Sistyem (DWS).
Hujan deras yang melanda Jakarta di Jumat pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan di ibu kota terendam.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 54
titik ruas jalan tergenang.
Dari jumlah tersebut, ruas jalan tergenang paling banyak terdapat di Jakarta Utara dengan jumlah 28 ruas jalan.
Kemudian, Jakarta Pusat dengan 14 titik, Jakarta Timur enam titik, dan Jakarta Barat serta Jakarta Selatan masing-masing satu titik.
"Penyebab genangan karena curah hujan tinggi di Jakarta sejak pagi tadi," ucap Kepala BPBD Subejo.
Ketinggian air pun cukup bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga 250 sentimeter.
"Data kami hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air di Underpass Gandhi, Kemayoran mencapai 250 sentimeter," ujarnya.
Listrik Padam
Imbas dari banjir di beberapa ruas jalan hingga pemukiman di Jakarta membuat PLN memadamkan 15 Gardu Listrik di Jakarta.
SRM General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah mengatakan, pemadaman listrik ini dilakukan demi
keselamatan masyarakat agar terhindar dari bahaya tersengat arus listrik.
"Pada pukul 14.00 WIB sebanyak 15 Gardu Distribusi di Jakarta terpaksa dipadamkan karena banjir," kata Tris.
Adapun wilayah yang terdampak PT Label Prakarsa, Hotel Jayakarta, Panin Bank, Jalan Batu Tulis dsk, Jalan Kepu
Utara dsk, Jalan cempaka putih barat dsk, Jalan Cempaka putih barat dsk, Jalan Cempaka Putih Tengah dsk.
Kemudian Jalan Cempaka putih tengah dsk, Villa Gading indah, dsk, Jalan Kapuk Kamal Pergudangan Eco Park.
Jalan Kamal Indah (Pertigaan Benda Raya-Tegal Alur).
"Tapi update terkini hingga pukul 16.00 WIB tersisa 3 Gardu yang masih padam, yaitu di kawasan PT Label
Prakarsa, Hotel Jayakarta, Panin Bank, Jalan Batu Tulis dsk, dan Jalan Kamal Indah," katanya.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat apabila wilayahnya mulai tergenang air untuk segera matikan
listrik dari Miniature Curcuit Breaker (MCB), cabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak.
"Apabila aliran listrik di sekitar rumah belum padam, segera hubungi Contact Center 123 atau kantor PLN
terdekat dan meminta untuk dipadamkan," katanya.
Setelah banjir surut, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering. PLN juga
memastikan semua jaringan distribusi listrik dalam keadaan kering dan aman untuk menyalurkan energi listrik kembali.
(Tribun Network/kar/rio/wly)