Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Ternyata Denyut Jantung yang Cepat Berisiko Tinggi Picu Stroke hingga Komplikasi

Angka kejadian stroke pada orang dengan gangguan FA dapat berkisar 5 sampai 17 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa FA.

Editor: Alexander Pattyranie
Tangkap layar Instagram @komentatorpedas
Viral sebuah video menunjukkan aksi istri siri pukuli suaminya yang menderita stroke hingga berdarah. Ia memukul sang suami menggunakan tongkat bantu jalan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak orang mengkhawatirkan penyakit stroke.

Namun, tak banyak juga yang tahu fibrilasi atrium (FA) dapat menyebabkan stroke.

Dikutip dari Kompas.com, FA adalah suatu kondisi di mana denyut jantung tidak biasa dan sering kali cepat.

Hal ini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke, gagal jantung, dan komplikasi lainnya terkait dengan organ jantung.

Hal itu disampaikan oleh Dokter Spesialis Kardiovaskular dari RS Metropolitan Medical Centre (MMC),

Prof dr dr Yoga Yuniadi SpJP(K), pada acara bertajuk MMC Hospital Introducing: Integrated Cardiovaskular Centre, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Angka kejadian stroke pada orang dengan gangguan FA dapat berkisar 5 sampai 17 kali lipat lebih tinggi dibandingkan orang tanpa fibrilasi atrium.

"Hampir 80 persen penderita fibrilasi atrium pada Aritmia jantung mengeluhkan gejala stroke," kata dia.

Bagaimana FA menyebabkan stroke?

Dijelaskan Yoga, bahwa FA merupakan penggumpalan darah yang terjadi di ruangan buntu yang ada di serambi kiri jantung, dan disebut kuping jantung.

Saat penggumpalan terjadi di kuping jantung yang merupakan ruangan buntu, pompa jantung akan membuat denyut jantung melemah atau terlalu cepat.

Pada umumnya, fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke kardioembolik, yang disebabkan oleh penyumbatan

gumpalan darah yang terlepas dari jantung lalu menghambat pembulu darah di otak.

"Ketika pasien mengalami FA, darah yang terus menerus mengalir, ketika di dalam kuping jantung akan membeku, menggumpal dan buruknya jantung berhenti bergerak," ujarnya.

Selain itu, kata Yoga, kondisi lainnya ketika darah yang mengalir dan berputar pada gumpalan, selanjutnya dipompa

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved