Karyawan di Gedung BRI Mendadak Bermasker
Geger adanya seorang karyawan Huawei yang diduga terkena virus korona membuat pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan antisipasi.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Geger adanya seorang karyawan Huawei yang diduga terkena virus korona membuat pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan antisipasi. Sebab, karyawan Huawei berkantor di gedung BRI II, seluruh karyawan di gedung tersebut pun wajib mengenakan masker.
• Parpol Tidak Etis Paksa Kader Dicalonkan di Daerah Lain
Pantauan Tribun aktivitas di gedung BRI II masih tergolong normal. Namun, kebanyakan dari pegawai yang berlalu lalang menggunakan masker. Termasuk mereka yang ada di dalam gedung. Belum ada poster ataupun imbauan untuk mewaspadai virus korona yang tengah merebak ini.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memberikan pernyataan resmi sehubungan dengan adanya informasi mengenai salah satu pekerja atau karyawan Huawei yang terjangkit virus nCoV (corona virus) yang berkantor di Gedung BRI, Jakarta.
Corporate Secretary Bank BRI Hari Purnomo menyampaikan, perusahaan saat ini telah berkordinasi dengan Huawei dan pihak terkait untuk melakukan investigasi terkait kebenaran informasi tersebut.
"Pekerja Huawei tersebut telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dan dari hasil diagnosa rumah sakit, dinyatakan bahwa pekerja tersebut terserang radang tenggorokan," ujar Hari.
Hari menjelaskan, pihaknya mengedepankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Perkantoran bagi para pekerja BRI. "Ini sebagaimana yang tercantum pada peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 48 Tahun 2016," ujar Hari.
• Hadiri Launching Pilkada, Bupati Bolsel Minta Masyarakat Ikut Laporkan Praktik Money Politic
Menurut Hari, pekerja Huawei yang demam telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Selain itu, rumah sakit pun masih mencari diagnosa kebenaran terkait terjangkit virus korona.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso memastikan rumor soal adanya virus korona di lingkungan kerja BRI baik di Gedung BRI II dan II tidak benar "Karena sebenarnya yang terjadi adalah orang sakit dan itu bukan karyawan BRI," ujar Sunarso.
Adapun soal pegawai perusahaan Huawei yang demam dan diduga terjangkit virus corona, Sunarso menyebut hal lain. Orang tersebut kini sudah dibawa RS Siloam, Semanggi. "Sudah didiagnosis radang tenggorokan biasa," ujarnya. Sunarso menegaskan BRI selalu komit untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja.
PT Huawei Tech Investment juga memberikan pengumuman resmi sehubungan dengan informasi yang tersebar mengenai "Pneumonia Unknown Causes" atau virus Corona)" di kantor Huawei Gedung BRI II.
Dalam keterangan tersebut, Huawei memastikan seorang karyawan dari China yang mengunjungi kantor Huawei di Jakarta hanya mengalami demam. "Kami dengan tanggap telah mengantarkan karyawan tersebut segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit," bunyi keterangan tersebut yang diterima Tribun.
Namun saat ini, perusahaan belum dapat menyatakan apakah karyawan tersebut terjangkit Virus korona atau tidak hingga menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit selaku otoritas dalam bidang kesehatan.
"Begitu kami menerima konfirmasi, kami akan menginformasikan kembali," kata Huawei. Sementara, mengenai pembagian masker di kantor, langkah tersebut merupakan bagian dari prosedur serta bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesehatan di lingkungan kerja.
Menkes Cek
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto langsung membantah adanya indikasi virus korona yang diidap karyawan Huawei di gedung BRI II. Terawan memastikan saat ini kondisinya baik-baik saja.
• Berwisata ke Air Terjun Pidung, Suasana Asri dan Udara Segar, Penat Kerja Pun Hilang
"Aku wis ngerti pasiennya ora opo-opo (aku paham pasiennya enggak kenapa-kenapa," kata Menkes Terawan saat datang melakukan sidak di gedung BRI II.
Informasi awal yang didapatkan Terawan pasien tersebut hanya mengalami penyakit pernafasan, flu biasa saja."Info awal sakit flu biasa, tapi kita cek itu wis biasa. Bayangin orang China satu juta lebih kalau bolak balik dari sono dianggap itu (corona virus) gimana," tutur Menkes.
Tapi pemantauan tetap dilakukan, sejak awal ia menerima laporan indikasi virus pihak Terawan berkoordinasi langsung dengan bagian rumah sakit yang merawat pasien tersebut. "Sudah (koordinasi), Ini kan jalan terus (koordinasinya)," kata Terawan.
Kepala Staf Kepresidenen Moeldoko memastikan bahwa virus korona atau corona virus belum masuk ke Indonesia. Informasi itu didapatkan Moeldoko dari Menteri Kesehatan Terawan.
"Belum, tadi saya sudah tanya ke Menkes," kata Moeldoko.
Moeldoko juga memastikan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah mengambil tindakan demi mengantisipasi masuknya virus tersebut ke Indonesia."Menkes sudah mengambil langkah-langkah khususnya di airport, ada upaya preventif dengan instrumen-instrumen tertentu untuk mendeteksi atas orang-orang yang masuk ke dalam khususnya dari luar (negeri,red)," ucapnya.
Ia juga memastikan, pemerintah akan melakukan tindakan cepat jika terindikasi virus masuk ke Indonesia. Moeldoko menyebut, akan ada penanganan medis di lokasi agar penyebaran virus korona bisa dicegah.
"Nanti ada perlakukan (khusus,red), kalau memang ada indikasi yang bersangkutan (terjangkit,red)," jelasnya. (Tribun Network/van/yud/fia/wly)