Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Susi Pudjiastuti Kunjungi Kantor PKS, Tak Ingin Ditafsirkan Macam-macam: Saya Bukan Politisi

Susi berharap kedatangannya tidak menimbulkan pertanyaan dan klaim macam-macam. Sebab dia mengaku bukan politisi, melainkan profesional

Editor: Rhendi Umar
(TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama pihak terkait menyampaikan pemaparan terkait penangkapan empat kapal perikanan Vietnam pelaku Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing di Laut Natuna Utara oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada konferensi pers di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (25/2/2019). Atas penangkapan yang dilakukan pada 19 Februari 2019 itu, Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Komandan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas 115) menyampaikan protes keras terhadap tindakan Vietnam Fisheries Resources Surveillance KN-241 dan meminta pemerintah Vietnam melalui koridor diplomatik resmi memberikan penjelasan serta pernyataan maaf atas insiden yang terjadi, serta meminta agar keempat kapal yang sebelumnya telah ditangkap oleh KP Hiu Macan 01 diserahkan kepada pemerintah Indonesia untuk dapat diproses secara hukum. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) dan menjadi pembicara dalam "Ngopi Bareng" membahas Perairan Natuna.

Sebelum memulai topik soal Natuna, Susi bilang sempat berpikir banyak sebelum datang ke kantor DPP PKS.

Dia takut publik berspekulasi macam-macam tentang kedatangannya.

"Tapi saya pikir saya adalah orang yang akan tetap mempunyai prinsip kepedulian akan lautan RI. Karena dari kecil saya hidup dari laut, saya besar mencari nafkah juga di laut. Kalau saya tidak ketemu air laut 1-3 minggu, itu badan sudah enggak enak," kata Susi di Jakarta, Senin (20/1/2020).

Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti saat menghadiri diskusi soal Natuna di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti saat menghadiri diskusi soal Natuna di Jakarta, Senin (20/1/2020). ((KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA))

KRONOLOGI Pelaut Muhammad Alfatah Dibuang Kapal Long Xing ke Laut, Keluarga: Sudah Diikhlaskan

Susi menjelaskan, dia sudah berkomitmen melawan penangkapan ikan ilegal sebelum jadi menteri.

Bahkan di tengah pembicaraan, Susi sempat menyentil politisi yang tidak peduli terhadap isu lingkungan.

"To continue sustaining, harus ada komitmen, terutama politisi. Kalau saya perhatiin selama pemerintahan 5 tahun, saya lihat politisi make most of the matter. Jadi kalau (pemerintahan) bad, that because politicians so bad. Kalau bagus, karena politisi ini sudah jadi negarawan yang peduli rakyat," ujar Susi.

Tak Ingin Ditafsirkan Macam-macam

Susi pun mengkritisi pejabat publik yang mengaitkan investasi dengan pelanggaran negara tetangga.

Misalnya, banyak yang mengklaim penenggelaman kapal akan mempersulit masuknya investasi. Begitu pun soal masalah di Natuna.

"Pemerintah China mengakui nelayannya tangkap ikannya di Natuna, sementara penjabat kita bilang klaim tidak ada kapal nelayan china di Natuna. Jadi ya bagaimana encourage politician to make kebenaran publik is matter," ungkap dia.

Bayi Perempuan dalam Kardus Sempat Dikira Sampah, Dibawa ke Puskesmas Sehat dan Cantik

Dia pun kembali berharap kedatangannya tidak menimbulkan pertanyaan dan klaim macam-macam. Sebab dia mengaku bukan politisi, melainkan profesional.

"Kehadiran hari ini saya berharap tidak dikaitkan dengan politik. Saya bukan politisi. Saya seorang profesional, anak bangsa," tutur dia.

Sepakat dengan Susi, Presiden PKS Sohibul Iman mempertegas kedatangan Susi bukanlah pertama kali terjadi.

Susi sempat datang ke kantor tersebut semasa jadi Menteri KP.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved