Serangan Rudal Tewaskan 5 Warga Suriah
Serangan udara yang disebut dilakukan sekutu rezim Suriah, Russia, menewaskan 5 warga sipil di benteng pertahanan oposisi barat laut
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, DAMASKUS – Serangan udara yang disebut dilakukan sekutu rezim Suriah, Russia, menewaskan 5 warga sipil di benteng pertahanan oposisi barat laut negara tersebut. Empat orang di antaranya adalah satu keluarga.
Dikutip dari AFP, Minggu (19/1/2020), kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan 3 anak-anak termasuk dalam korban tewas dalam serangan pada Jumat malam di desa Bala, wilayah Idlib yang dikelola jihadis.
• Adian Sebut Tak Ada Debat Satgas-KPK: Putar Rekaman CCTV di Kantor PDIP
"Seorang pria, istrinya dan dua gadis kecil mereka jadi korban tewas," kata kepala kelompok yang berbasis di Britania Raya itu, Rami Abdel Rahman.
Koresponden AFP di rumah sakit area tersebut menyaksikan jasad dua anak-anak yang dibungkus selimut tebal musim dingin. Koresponden itu mengatakan serangan tersebut menciptakan kawah reruntuhan besar di dekat rumah berlantai dua. Seorang petugas penyelamat menemukan boneka mainan di dalam gedung itu.
Kelompok pemantau yang mengandalkan sumber di dalam Suriah untuk mendapatkan informasi mengatakan mereka memastikan siapa yang bertanggung jawab atas serangan udara itu berdasarkan pola penerbangan serta pesawat dan juga amunisinya.
• DataPrint Sediakan Beasiswa Pelajar-Mahasiswa: Untuk 500 Orang Lolos Seleksi
Pada Kamis lalu, Rusia telah membantah telah meluncurkan operasi tempur di wilayah tersebut sejak dimulainya gencatan senjata yang disebut dimulai sejak 9 Januari.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan membahas serangan terbaru di barat laut Suriah pada hari Minggu dengan Vladimir Putin. Perang Suriah telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan menggusur lebih dari setengah populasi negara itu sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap unjuk rasa anti-pemerintah.

60 Personel Militer Yaman Jadi Korban
Kelompok al Houthi dukungan Iran menyerang kamp pelatihan militer di Kota Marib Yaman pada Sabtu, menewaskan 60 personel militer dan melukai puluhan orang lainnya, menurut stasiun TV pemerintah Saudi, Sabtu malam.
Stasiun TV Al Ekhbariya yang mengutip sejumlah sumber, melaporkan serangan tersebut melibatkan rudal balistik dan pesawat nirawak. Perang proksi antara Iran dan Arab Saudi berkecamuk di Yaman.
• PDI Perjuangan Incar Segitiga Emas Sulut
Koalisi pimpinan Arab Saudi campur tangan di Yaman pada 2015, guna memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang digulingkan dari kekuasaannya di ibu kota Sanaa oleh al Houthi. Walhasil, markas mereka pun kini berpindah ke kota pelabuhan selatan Aden.
Al Houthi, yang menguasai Sanaa dan sebagian besar pusat kota Yaman, membantah menjadi boneka Iran dan mengklaim sedang memerangi sistem yang korup. Kelompok al Houthi tidak langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan Sabtu. (Tribun/kps/ant)