Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus MeMiles

Tidak Merasa Dirugikan, Member MeMiles Ingin Aplikasi Kembali Dihidupkan dan Beroperasi Normal

Kasus investasi bodong aplikasi MeMiles masih terus diperiksa oleh polisi. Namun, para member tetap ingin aplikasi tersebut beroperasi secara normal.

Editor: Isvara Savitri
Kompas.com
Member MeMiles Surabaya menggelar konfrensi pers di Surabaya, Rabu (15/1/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski polisi sedang menyelidiki kasus investasi bodong MeMiles, para member di Surabaya, Jawa Timur ingin aplikasi tersebut kembali dihidupkan dan tetap berjalan normal. 

Para member tersebut banyak yang merasa diuntungkan dengan adanya aplikasi MeMiles meski sekarang manajemennya sedang terkena kasus. 

"Urusan hukum itu urusan manajemen, saya tidak ada urusan. Bagi saya, yang penting aplikasi masih bisa berjalan, karena sangat menguntungkan bagi kami sebagai pelaku bisnis," kata Even Flores, member MeMiles asal Surabaya, saat menggelar jumpa pers, Rabu (15/1/2020).

Bergabung di MeMiles sejak 5 bulan terakhir, Even mengaku banyak mendapatkan keuntungan.

"Selain murah, juga jaringannya cukup luas, dan yang pasti menguntungkan," kata dia.

Even mengaku selalu menawarkan sejumlah produk dalam aplikasi iklan tersebut, seperti produk mode busana, ponsel, bahkan makanan.

Namun, iklan yang dia tawarkan tidak lagi dapat dilihat orang, karena aplikasi MeMiles ditutup oleh polisi.

"Tapi semenjak pertengahan Desember aplikasi ditutup," ucap Even.

Putri Arista Mawardiani, member asal Surabaya, juga mengatakan hal yang sama.

Dia menyebut, member sama sekali tidak terkait dengan urusan hukum manajemen yang saat ini ditangani Polda Jatim.

"Kepentingan kami, aplikasi bisa tetap berjalan normal, karena berkaitan dengan kepentingan bisnis yang kami jalani," ujar Putri.

Putri yang mengaku sudah melakukan top up ratusan juta rupiah untuk mendapatkan slot iklan di aplikasi MeMiles tersebut, tidak merasa rugi.

Sebab, dari modal yang dia keluarkan, dia optimistis akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari vendor-vendor produk kecantikan yang disuplainya.

Aplikasi MeMiles tidak bisa lagi dioperasikan sejak pertengahan Desember 2019 lalu.

Saat itu, Direktorat Kriminal Khusus Polda Jatim baru memulai penyidikan dugaan pidana dalam investasi MeMiles.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved