Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rusia Peringatkan Trump-Khamenei

Sejumlah rudal Iran berturut-turut menghajar pangkalan militer udara Irak yang juga menjadi basis tentara Amerika Serikat di utara Bagdad

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
AFP / ALEXEY NIKOLSKY / SPUTNIK
Presiden Rusia Vladimir Putin 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah rudal Iran berturut-turut menghajar pangkalan militer udara Irak yang juga menjadi basis tentara Amerika Serikat di utara Bagdad, Irak. Serangan ini melukai empat prajurit setempat, seperti dilaporkan pihak militer Irak, Minggu (12/1/2020).

Jadi Tersangka Korupsi, Caleg PDIP Harun Masiku Diburu Interpol, Melarikan Diri ke Luar Negeri

Dalam pernyataan itu disebutkan kalau delapan rudal tipe Katyusha mendarat di lapangan udara militer Irak Al-Balad. Serangan beruntun ini melukai dua petugas Irak dan dua penerbang. Al-Balad adalah basis udara pesawat F-16 Irak. Pesawat ini dibeli dari AS untuk meningkatkan kapasitas militer udara negara itu.

Pangkalan itu memiliki satu kesatuan kecil Angkatan Udara AS dan kontraktor Amerika. Namun, mayoritas penduduk AS itu telah dievakuasi menyusul ketegangan antara AS dan Iran selama dua minggu terakhir, seperti disebutkan sumber militer AFP.

"Sekitar 90 persen penasihat AS, dan karyawan Sallyport dan Lockheed Martin yang menjadi spesialis pemeliharaan pesawat telah ditarik ke Taji dan Erbil setelah ancaman (Iran)," jelas sumber militer tersebut. "Saat ini hanya tersisa tak lebih dari 15 tentara AS dan satu pesawat di Al-Balad," tambah sumber itu lagi.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan kepada Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bahwa perang skala penuh di Timur Tengah yang lebih luas akan menjadi malapetaka global. Dia berharap itu tidak akan terjadi.

"Perang sudah terjadi di sana, intensitasnya rendah, tetapi ini perang," kata Putin. Menurutnya, jika perang skala penuh pecah maka akan terjadi arus migran baru dari Timur Tengah ke Eropa.

Pakai Narkoba 3 Kali Sebulan, Terungkap Cara Keponakan Nunung Pakai Kode Saat Pesan Barang

Komentar pemimpin Kremlin ini disampaikan di Moskow setelah melakukan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pekan lalu. "Orang terbunuh. Itu fakta," ujar Putin, seperti dikutip dari Bloomberg, kemarin (12/1/2020).

Putin menanggapi pertanyaan wartawan tentang ketegangan Amerika Serikat dan Iran setelah pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani di Irak dan jatuhnya pesawat penumpang Ukraina di dekat Teheran oleh sebuah rudal yang menurut Iran ditembakkan karena ketidaksengajaan.

"Kami ingin menghindari aksi militer besar," kata Putin. "Jika ini terjadi, itu akan menjadi malapetaka tidak hanya untuk wilayah Timur Tengah tetapi untuk seluruh dunia," paparnya.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengutuk serangan rudal yang kembali menghantam basis tentara mereka di pangkalan militer Irak. Pompeo geram sebab serangan itu dilucurkan ketika Iran mengisyaratkan untuk mengurangi ketegangan. "Marah dengan laporan serangan roket lanjutan pada pangkalan udara Irak," kata Pompeo.

Jenderal Hossein Salami, komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, mengatakan serangan 15 rudal terhadap dua pangkalan militer di Irak Rabu pekan lalu tidak bertujuan untuk membunuh pasukan AS.

Giat Wali Kota, Bersepeda Sapa Masyarakat Serta Pantau Pembangunan MPP Pemkot Manado Tahap I

"Tujuan kami bukan untuk membunuh tentara musuh. Itu tidak penting," kata Jenderal Salami kepada parlemen Iran pada hari Minggu, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (13/1/2020).

Meski belasan rudal itu tidak menewaskan satu pun tentara Amerika, namun sistem pertahanan rudal Patriot AS tidak merespons serangan tersebut. Padahal, menurut beberapa pejabat militer Washington, sistem pertahanan pada saat itu dalam status aktif. (Tribun/cnn/kps)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved