Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru
Presiden Joko Widodo telah meminta Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed untuk menjadi ketua dewan pengarah pembangunan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Melalui keterangan KBRI Abu Dhabi, Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Shaikh Muhammed Ben Zayed (MBZ) turut menyaksikan penandatangan itu. Fachrul mengatakan, salah satu poin penting dalam kerja sama itu adalah promosi moderasi beragama dan bahaya ekstrimisme.
"Alhamdulillah, saya beserta Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam dan Wakaf UEA Mohammed bin Matar al Kaabi telah menandatangani MoU tentang urusan agama Islam," terang Menag Fachrul.
Sekjen Kemenag M Nur Kholis Setiawan yang hadir mendampingi Menag menjelaskan, ada sejumlah isu kerja sama bilateral antara Indonesia dan UEA yang terkait urusan agama Islam dan Wakaf.
• DPRD Bolsel Usulkan Pelebaran Jalan Utama saat Kunjungi DPR RI
Pertama, pertukaran pengalaman dan keahlian untuk mempromosikan konsep-konsep moderasi beragama, nilai-nilai toleransi, dan meningkatkan kesadaran publik dalam menghadapi bahaya ekstremisme.
Kedua, pengembangan kapasitas imam, khatib, dan mufti melalui berbagi praktik terbaik. Ketiga, pertukaran keahlian di bidang penghafalan Al Qur'an, pembacaan dan terjemahan Al-Qur'an dan Sunnah.
Keempat, pertukaran pengalaman di bidang manajemen wakaf, pengembangan dan investasinya. Kelima, bertukar cetakan, publikasi, dan terjemahan Kitab Suci Al Qur'an serta hasil cetakan, hasil penelitian, publikasi, dan majalah.
Keenam, pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan masjid yang bertujuan untuk mempromosikan masjid sebagai tempat ibadah dan bimbingan keagamaan moderat yang aman. “Terakhir, pertukaran delegasi dan peserta di semua tingkatan dan partisipasi pada forum, konferensi, dan Musabaqah Al-Quran,” ujarnya.
Hal lain yang akan dibicarakan adalah terkait rencana bantuan hibah (grant) Pemerintah UEA berupa pembangunan fisik Grand Mosque Muhammad bin Zayyed di Solo, Jawa Tengah. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen UEA bersama Indonesia untuk membangun masjid yang ramah bagi semua orang.
"Kita juga akan menjalin kerja sama dalam penguatan e-learning madrasah," kata Nur Kholis. Menag beserta jajaran dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air pada Selasa (14/1) mendatang.(Tribun Network/rin/sen/wly)
