Penyandang Tunanetra Nikodemus Motivasi Ikut Untuk Mengabdi Kepada Bangsa dan Negara
Dia mengaku mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena ingin mengabdi kepada bangsa dan negara.
Penulis: Dewangga Ardhiananta | Editor: Maickel Karundeng
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nikodemus Pattinama (31) seorang penyandang disabilitas tunanetra mengikuti simulasi Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang diadakan di Badan Kepegawaian Negara (BKN) Wilayah Kantor Regional IX Manado.
Ia menyatakan mengalami tunanetra sejak lahir tahun 1987 silam.
Terlihat ekspresi wajahnya yang selalu tersenyum saat akan mengikuti simulasi tersebut.
Berdasarkan pantauan Tribun Manado, dia bersama lima teman lainnya penyandang disabilitas.
Nikodemus mengikuti simulasi ini pada sesi yang kedua sekira pukul 09.00 Wita.
Dia mengaku mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena ingin mengabdi kepada bangsa dan negara.
"Motivasi saya supaya bisa mengabdi kepada dan negara dan bisa mensejahterakan sesama disabilitas," kata Nikodemus Pattinama, pelamar CPNS penyandang disabilitas tunanetra, Senin (13/01/2020).
Lanjutnya, hal itulah motivasi paling utama ikut CPNS.
Nikodemus mengaku, pertama ikut tahun 2014 tetapi karena cepat waktunya, kali ini dia memilih formasi disabilitas.
"Sekarang ikut lagi jalur disabilitas dan masalahnya di pembaca layar tidak bisa di-pause," jelas penyandang disabilitas tunanetra asal Ambon itu.
Ia mengharapkan, kedepan nanti pembaca layar bisa edit angka, edit kata maksudnya bisa baca per kata, per paragraf, bisa baca per digit yaitu bisa di pause-pause (audionya).
"Waktu tahun 2014 ada pendampingnya yang bacakan soal dan memang dibacakan,"
Lanjutnya, kalau CPNS tahun 2014 dia mengikuti di Kementerian Pendidikan dan sementara untuk tahun ini melamar formasi Guru Pendidikan Luar Biasa di Minahasa Tenggara.
Ia menambahkan, supaya pemerintah lebih memperbarui aplikasinya, aplikasi yang terpenting dan juga durasi waktunya.
"Media belajar untuk kita kayak simulasi begini kalau di YouTube kan biasa untuk orang yang bisa melihat sudah banyak tetapi kalau untuk tuna netra itu nggak ada," ucap Nikodemus yang juga lulusan Pendidikan Luar Biasa dari Unima.
Lanjut dia, tahun lalu tidak mengikuti CPNS 2018 karena tidak lolos yaitu mengambil jalur disabilitas tetapi ternyata setelah login hanya terima penyandang tunadaksa.
"Yang saya sesali waktu itu BKD Maluku Utara tidak konfirmasi tidak ada pemberitahuan harus tunadaksa kalau saya tahu pasti saya ambil di tempat lain,"
Ia mengharap, semoga lulus itu saja SKD dan bisa melanjutkan ke Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
"Adanya simulasi ini lebih bagus dari tahun-tahun lalu yang tidak ada simulasi jadi kita sudah tahu apa yang akan ditekan di keyboard, bagaimana pembaca layarnya bacakan dan sudah lumayan," kata Nikodemus yang juga Guru Honorer di SLB Bartemeus Manado.
Ia mengaku, masalah skor di simulasi tidak terlalu penting dan yang penting itu tahu aplikasinya dan keyboardnya.
"Pendampingan untuk baca deret angka, soal-soal tes intelegensi umum dan hitungan-hitungan karena aplikasinya baca sekali jalan dan tidak bisa di pause-pause," pungkasnya Nikodemus yang beralamat di Bumi Beringin, Kota Manado bersama Ibunya itu. (Ang)
BERITA TERPOPULER :
• Foto-foto Lokasi Pasangan Wanita dan Pria Ditemukan Tewas di Indekos Manado, Warga Ramai di TKP
• Karena Rokok Elektrik, Paru-paru Remaja Ini Mengerikan dan Nyaris Meninggal, Dokter Sampai Kaget
TONTON JUGA :