Sejarah Perang Teluk
Sejarah Perang Teluk, Dari Perang Iran Vs Saddam Husein Hingga Invasi Amerika ke Irak
Komitmen Iran untuk membalas kematian Jenderal Qassem Soleimani dieksekusi, Rabu (8/1/2020). Iran menghujani dua basis Militer Amerika Serikat di Irak
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Dimulai dengan invasi Amerika ke Irak pada tahun 2003. Operasi ini dilakukan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Britania Raya.
Serangan ke Irak mengakibatkan berlanjutnya peperangan antara para pemberontak dengan pasukan koalisi.
Tentara Baru Irak lalu dibentuk untuk menggantikan tentara lama Irak setelah dibubarkan oleh koalisi, dan diharapkan tentara baru ini akan mengambil alih tugas-tugas koalisi setelah mereka pergi dari Irak.
Sebelum invansi dilaksanakan, pemerintah Amerika Serikat dan Britania Raya menuduh Irak sedang berusaha membuat senjata pemusnah massal yang mengancam kemanan nasional mereka, koalisi, dan sekutu regional.
Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1441 yang mewajibkan Irak untuk bekerjasama sepenuhnya dengan inspektur senjata PBB guna membuktikan bahwa Irak tidak berada dalam suatu usaha membuat senjata pemusnah massal.
Hans Blix, pemimpin dari tim inspeksi senjata yang dikirim, mengatakan bahwa tidak ditemukan senjata pemusnah massal dan Irak telah bekerja sama dengan aktif, akan tetapi, di bawah ketentuan-ketentuan tertentu dan penundaan-penundaan.
Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta.
Namun setelahnya, grup-grup perlawanan bersenjata muncul di Irak, termasuk ISIS dan Al-Qaedah.
Dan meski saat ini ISIS serta kelompok-kelomnpoknya telah berakhir di Irak, namun hingga kini, Irak masih terus dihancurkan oleh perang yang entah kapan selesainya.
Serangan rudal yang dilancarkan Iran ke Pangkalan Militer Amerika di Irak, sekaligus juga membuka ke babak Perang Teluk yang ke-4, andai serangan ini direspon serius oleh Amerika. (*)
• Presiden Ukraina Minta Publik Tak Berspekulasi: 176 Penumpang Pesawat Jatuh Tebakar di Iran