NEWS
Tentara Amerika Tak Ada di Pangkalan Militer yang Diserang Iran, Warga Irak Malah jadi Korban
Serangan Iran yang menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di klaim tidak dihuni oleh tentara Amerika Serikat
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
Tembakan roket menyerang markas militer yang terdapat banyak tentara Amerika Serikat (AS) itu.
Kata pejabat militer yang tidak disebut namanya kepada VOA, “ini berarti permainan sudah berubah.”
Ia tidak menjelaskan apa yang disebutnya “permainan” itu, tapi menambahkan AS akan melancarkan serangan pencegahan jika diperlukan, untuk menghentikan serangan atas pasukan AS di kawasan itu.
Anbar adalah pusat pemberontakan warga Sunni dan merupakan pangkalan kelompok militan ISIS yang pernah menguasai kota-kota seperti Fallujah dan Ramadi.
Belum ada pihak atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket pada Rabu (8/1/2019) dini hari waktu setempat itu.
• Pembunuhan Hakim, Hadir Sebagai Tersangka, Zuraidah Gunakan Hijab Hitam Dan Baju Tahanan Polda
Namun, laporan kantor berita Associated Press mengutip televisi resmi Iran mengatakan, pemerintah telah meluncurkan rudal darat ke darat ke pangkalan udara itu.
Sumber-sumber VOA mengatakan, sedikitnya telah terjadi 30 penembakan rudal seperti itu.
Sebelumnya, Qasem Soleimani dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, tewas dalam serangan rudal Amerika Serikat di Bandara Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).
Dikutip dari AFP, Pentagon menyatakan serangan tersebut merupakan arahan dari Presiden AS Donald Trump.
Soleimani tewas saat hendak menuruni pesawat.
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei mendeklarasikan hari berkabung nasional selama tiga hari atas kematian Soleimani.
"Mereka yang membunuh Soleimani akan mendapatkan pembalasan yang sangat kejam," katanya.
Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerang kedutaan besar (kedubes) Amerika Serikat di Baghdad.
Insiden itu merupakan balasan dari AS yang membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.
Presiden Donald Trump lantas mengibarkan bendera AS di akun twiternya @realDonaldTrump pada Jumat (3/1/2019), setelah membunuh Soleimani.