Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemimpin Tertinggi Iran Ancam AS: Jika Kalian Memukul, Kalian Akan Dipukul Balik

Dalam video, Pemimpin Tertinggi Iran berusia berusia 80 tahun itu berkata, AS mungkin telah menyakiti mereka

Editor: Finneke Wolajan
(AFP PHOTO/IRANIAN SUPREME LEADER)
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Amerika Serikat mendapat peringatan dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan, bahwa "jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik".

Pernyataan itu disampaikan Khamenei dalam video tak bertanggal yang dirilis kantor berita semi-resmi, Fars, dikutip CNN Rabu (8/1/2020).

Dalam video, Pemimpin Tertinggi Iran berusia berusia 80 tahun itu berkata, AS mungkin telah menyakiti mereka.

Para pelayat menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, komandan pasukan elite Quds Pengawal Revolusi, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang terbunuh dalam sebuah serangan udara di bandara Baghdad, Baghdad, Irak, Sabtu (4/1/2020).
Para pelayat menghadiri pemakaman Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, komandan pasukan elite Quds Pengawal Revolusi, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, yang terbunuh dalam sebuah serangan udara di bandara Baghdad, Baghdad, Irak, Sabtu (4/1/2020). (internasional.kompas.com/ANTARA FOTO/REUTERS/Thaier al-Sudani)

Namun, dia menegaskan balasan dari Teheran bisa berkali-kali lipat lebih sakit. Khamenei pun mengingat lagi pidatonya saat Presiden Barack Obama menjabat.

"Saya pernah mengatakan (di masa pemerintahan Obama), jika kalian memukul, kalian akan dipukul balik. Masa hit-and-run telah usai," ancamnya.

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dalam kicauannya di Twitter berujar, Teheran sudah mengambil tindakan pertahanan diri "yang proporsional".

Zarif menerangkan, Iran bersikap sesuai Artikel 51 Piagam PBB, di mana mereka merespons "serangan pengecut" yang menargetkan warganya.

"Kami tidak terjadinya eskalasi yang berbuah perang. Tetapi, kami akan mempertahankan diri kami dari segala agresi," tegasnya.

Sementara Menteri Telekomunikasi Mohammad-Javad Azari Jahromi berkicau di Twitter yang berbunyi "Segera pergi dari kawasan kami!"

Sebelumnya, dua markas pasukan AS dan sekutunya di Irak diserang oleh "puluhan rudal" Iran pada Rabu dini hari waktu setempat.

Iran Pertimbangkan 13 Skenario Balas Dendam, Setelah AS Tewaskan Jenderal Qasem Soleimani

Menhan AS Nyatakan Kami Siap Menyelesaikan Iran Meski Tak Ingin Perang, Presiden Donald Trump Geram

Amerika Tak Mencari Perang dengan Iran tapi Jika Ada Serangan, Menhan AS: Kami Siap Menyelesaikannya

Pentagon menyatakan, dua pangkalan yang dihantam misil adalah Ain al-Assad dan Irbil, di mana saat ini, belum dilaporkan adanya korban jiwa.

Garda Revolusi Iran menyatakan, mereka mengklaim serangan tersebut sebagai balasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani.

Komandan Pasukan Quds, cabang elite Garda Revolusi, itu tewas bersama dengan wakil pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Soleimani dan Muhandis tewas setelah kendaraan yang mereka tumpangi dihantam rudal dari drone tempur milik AS.

Pentagon menjelaskan, mereka harus melenyapkan Qasem Soleimani karena jenderal 62 tahun itu merencanakan untuk menyerang lagi warga AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved