Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tim Temukan 1 Jenazah Tertimbun Longsor, Bupati Jabes Update Data Korban

Hingga Minggu (5/1/2020), 3 orang terdata meninggal dunia pada bencana banjir dan tanah longsor di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun Manado/Jufry Mantak
Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana Sabtu (4/1/2020) meninjau langsung lokasi bencana banjir bandang dan tanah longsor 

TRIBUNMANADO.CO.ID, TAHUNA – Hingga Minggu (5/1/2020), 3 orang terdata meninggal dunia pada bencana banjir dan tanah longsor di Desa Lebo, Kecamatan Manganitu, Kabupaten Kepulauan Sangihe (lihat grafis).

Sebanyak 49 rumah terdampak. Ada yang hanyut, rusak ringan hingga rusak berat. Sejumlah korban juga masih menginap di lokasi pengungsian seperti gereja dan tenda yang disiapkan pemerintah.

Daftar Harga HP Samsung Terbaru di Awal Tahun 2020, Mulai dari Rp 3,6 Juta hingga Rp 18 Jutaan

Pemerintah Sangihe, meng-update data rumah warga yang terkena bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Lebo berjumblah 49 unit. Demikian dikatakan Bupati Jabes Gaghana, Minggu kemarin.

Kata dia, puluhan rumah tersebut, ada yang hancur, ada yang hilang. "Puluhan rumah yang terkena bencana banjir bandang dan tanah longsor ini, terdata di Desa Lebo semua," katanya.

Lanjutnya, Pemerintah Provinsi Sulut, Kabupaten Sanhihe, hingga Kecamatan Manganitu turut berdukacita atas meninggalnya 3 warga Lebo.
"Juga buat warga yang rumahnya hancur, bahkan hilang akibat bencana ini, kami sangat prihatin," ucapnya.

Kata dia, bantuan untuk para korban, sudah dusalurkan sejak peristiwa terjadi. "Semua bantuan, sudah disalurkan, mulai dari makanan, minuman, pakaian, tikar, matras dan masih banyak lagi bantuan yang sudah disalurkan," ujarnya.

Korban meninggal terakhir ditemukan adalah Siren Ontak (42). Setelah tiga hari tertimbun longsor, warga Lebo ini ditemukan tim gabungan TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat. Korban ditemukan di depan rumahnya menggunakan pakaian hujan, warna biru, Minggu pukul 15.10 Wita.
Diketahui, lelaki ini 1 di antara 3 korban bencana Jumat 3 Januari 2020.

Selama dua hari, tim gabungan, bersama masyarakat berusaha mencari, namun belum ditemukan. Hari ketiga, satu jam lebih dilakukan lanjutan pencarian dengan memakai alat berat, akhirnya ditemukan.

Saat ditemukan, jenazah korban sudah mengeluarkan bau tak sedap. Pantauan tribunmanado.co.id di lokasi, proses evakuasi korban melibatkan tim gabungan. Ratusan warga berkumpul di lokasi kejadian untuk melihat proses evakuasi. Jenazah dimasukan ke dalam kantong jenazah warna hitam dan dimuat ke mobil ambulance dibawa ke ruang jenazah rumah sakit terdekat.

SHS : Incumbent Bakal Menang

Kapolres Sangihe AKBP Sudung Ferdinan Napitu, membenarkan ditemukan 1 jenazah yang sempat dinyatakan hilang. "Puji syukur kepada Tuhan, karena meski sudah dalam keadaan meninggal dunia, korban sudah ditemukan, dan saat ini jenazah akan dimandikan, dan diserahkan ke keluarganya," katanya.

Lanjutnya, untuk sampai saat ini, sudah 3 korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor ini. "Semoga tidak ada lagi korban jiwa, dan untuk masyarakat yang mengalami luka-luka, serta rumah yang hancur, tetap kuat, dan kami akan selalu membantu masyarakat," katanya.

Meski bencana, Minggu kemarin, Jemaat GPdI Solagratia Lebo, tetap melaksanakan ibadah raya di gedung gereja, yang kurang lebih 15 meter, dari lokasi bencana banjir dan tanah longsor.
Jemaat antusias mendatangi gereja, sangat ramai, meski ada yang hanya menggunakan kaus oblong, daster, sendal jepit. Jemaat pun mengikuti ibadah dengan khusyuk sampai ada yang menangis saat penyembahan.

Setelah Firman Tuhan selesai, terlihat doa dipimpin oleh seorang pria, yang menggunakan seragam TNI AD. Pria berpangkat kapten tersebut, mendoakan jemaat agar tetap andalkan Tuhan, meski telah terjadi bencana ini.

"Ampuni kesalahan kami Tuhan, biarlah perlindungan-Mu menjadi bagian kami semua," ucap Kapten CHB Timon Lalenoh STh. Kapten Timon yang diketahui menjabat sebagai Danramil 1301-07/Tabut, melanjutkan doanya, dengan meminta pertolongan dari Tuhan, serta berterima kasih, karena sudah menegur mereka, lewat bencana ini.

"Terima kasih Tuhan, karena engkau masih melindungi jemaat kami, meski banyak rumah dan barang berharga yang hilang, kami tetap bersyukur," ujarnya.
Pendeta Jemmy Sudin STh sebagai gembala di Jemaat Viktoria GPdI Angges memimpin ibadah. Dalam khotbah pendeta katakan di dunia ini tidak ada tempat yang aman mau ke manapun.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved